Bang Doel (deadlinews.co)-Parigi-Ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong sulawesi tengah Yusran kepada deadlinews.co group detaknews.id Jumat (3/11-2023) via telepone di whatsAppnya mengatakan masyarakat petani meminta aparat kepolisian, dinas lingkungan hidup dan kehutanan menghentikan dugaan pertambangan emas tanpa izin (PETI) di desa Lemusa Gangga dihentikan.
“Pasalnya air dari sungai Lemusa gangga yang mengairi sawah petani di tiga desa itu sudah keruh, bercampur lumpur dan diduga sudah terkontaminasi dengan cianida,”jelas Yusran.
Hal senada juga dikatakan Gafaryunus yang mengaku mewakili para petani terdampak pertambangan di desa Lemusa gangga itu.
Sementara itu Kades Boyongtongo Padang H.Makmur yang dikonfirmasi via telepone whatsAppnya membenarkan informasi dugaan adanya aktivitas pertambangan di desa Lemusa Gangga.
“Bahkan menimbulkan keresaha dan rawan keributan, sehingga tadi jumat pagi (3/11-2023) ada pertemuan warga desa Lemusa Gangga dengan Desa Dolago dan turut hadir aparat kelolisian serta perwakilan dari perusahaan tambang itu,”jelasnya.
Katanya dalam pertemuan itu warga meminta agar aktivitas pertambangan emas yang sudah satu minggu berjalan itu segera ditutup. Namun pihak pertambangan emas di desa Lemusa Gangga itu masih menunggu perintah dari big bosnya.
“Tadi dalam pertemua masyarakat dengan pihak petambang emas diminta agar aktivitas pertambangan dihentikan sebelum terlanjur jauh melangkah, sebab berdampak buruk bagi pertanian warga di tiga desa itu,”terangnya.
Polres Parigi Moutong melalui Kasat Reskrim IPTU Salman Putra Pratama yang dikonfirmasi via telepone di whatsAppnya terkait aktivitas dugaan PETI di desa Lemusa Gangga itu, sampai berita ini naik tayang belum memberikan respon jawaban konfirmasi.
Sementara itu salah seorang yang mengaku pihak pengelola Tambang di Lemusa Gangga itu menjawab konfirmasi deadlinews.co group detaknews.id mengatakan mereka baru 5 hari beroperasi.
Dan sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat di 3 desa yakni desa lemusa gangga, Boyongtongo dan desa Dolago. Bahkan ada 32 orang masyakat di 3 desa itu dipekerjakan di pertambangan tersebut.
Menurutnya pertambangan yang dikelolannya itu tidak menggunakan cianida.
“baru 5 hari beroprasi, sdh lakukan semua pertemuan dan di dalam ada 32 org masyarakat di 3 desa yg di pekerjakan. dan sama sekali tdk pake cianida,”jelasnya.***