“Uang Muka 30 persen, Sudah Melampaui Volume Pekerjaannya”
Bang Doel (deadlinews.co)-Palu-Terkait proyek di SMAN 2 Bungku Tengah Kabupaten Morowali yang dikerjakan oleh CV.Citra Rajawali diduga mangkrak, ternyata kontraknya sampai 31 Desember 2023.
“Tidak mangkrak itu proyek di SMAN 2 Bungku Tengah, hanya ada konflik antara dua kelompok tukang, sehingga tukang tidak mau kerja. Salah seorang tukangnya bawa lari uang, makanya kelompok tukang yang masih bertahan belum diberikan gajinya oleh kontraktor karena menunggu uang kembali yang dibawa lari, akibatnya tukang yang masih bertahan di basecam tidak mau kerja, sehingga dianggap mangkrak, padahal tidak mangkrak,”kata kuasa pengguna anggaran (KPA) Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN 2023 Yunus menjawab deadlinews.co group detaknews.id via telepone di whatsAppnya Minggu (17/12-2023) dari Morowali.
Namun Yunus mengakui ada keterlambatan pekerjaan. Tapi dari sisi volume dengan nilai uang muka 30 persen sudah melampaui pekerjaannya.
“Lagi pula kalau lewat masa kontrak 31 Desember 2023, akan diperpanjang dan berlaku denda maksimal 5 persen perhari dari nilai kontrak,”jelas Yunus.
Tapi kata Yunus saat diberikan perpanjangan waktu kerja 7 hari pertama dari masa kontrak diberlakukan seper 1000/permil perhari.
“Kita masih beri kesempatan kontraktornya yakni CV. CITRA RAJAWALI untuk menyelesaikan pekerjaannya sampai 31 Desember 2023 dan kalaupun lewat masa kontrak kita masih beri perpanjangan sesuai dengan aturan sebagaiamana Perpres no.54 tahun 2010 yang telah diubah menjadi Perpres 16 tahun 2018,”ujar Yunus.
Menurut Yunus material kebutuhan proyek pembangunan SMAN 2 Bungku Tengah itu tersedia, baik tehel, atap, baja ringan dan material pendukung lainnya sudah siap di lokasi kecuali semen.
“Hanya memang tukang tidak mau kerja karena persoalan gaji mereka belum dibayarkan, tapi hari ini tadi saya liat sendiri tunggakan gaji sekitar Rp, 40 jutaan sudah dibayarkan, Insya Allah besok sudah mulai kerja dan volumenya sudah bisa mencapai 40 persen,”tutur Yunus.
Yunus mengatakan saran komisi pemberantasan korupsi (KPK) dalam rapat bersama sebaiknya setiap paket pekerjaan tidak ada putus kontrak untuk menghindari mangkraknya sebuah proyek.
“Tapi masih memberi kesempatan pada rekanan untuk menyelesaikan pekerjaannya sampai tuntas dengan konsekwensi denda maksimal 5 persen perhari,”tutur Yunus.
Kadis Dikbud Sulteng Yudiawati Vidiana Windarrusliana, S.K.M., M.Kes yang akrab disama Nung sebelumnya menjawab deadlinews.co group detaknews.id Sabtu (16/12-2023), mengatakan hasil pekerjaan rekanan tidak sesuai volume, sehingga akan diputus kontraknya.
“Wrwb… oh iya… kmrn sdh kita panggil kepsek dan yg kerja masih ada tapi tdk sesuai dg volume kerja,”tulis Nung.
Disinggung apakah akan diputus kontraknya karena tidak sesuai volumenya hasil kerjanya, Kadis Dikbud Nung mengiayakannya.
“Iya, Mereka punya jaminan bank 10 % jadi gak masalah kalo mereka gak selesai,”tulis Nung.
Ditanya sudah berapa persen dana yang dicairkan pihak rekanan, Nung mengaku tidak hapal.
“Kalo itu sy gak hapal,”ujar Nung.
Sebelumnya telah diberitakan CV.Citra Rajawali disebu-sebut tidak becus mengerjakan proyek sekolah di Morowali sulawesi tengah.
Bagaimana tidak proyek berbandrol pagu Rp, 2.413.263.000, HPS Rp, 2.413.101.000,00 dan nilai kontrak sebesar Rp, 2.275.207.187,55 yakni pembangunan sekokah menengah atas (SMA) Negeri 2 Bungku Tengah diduga ditinggalkan, sehingga terbengkalai.
Ada lima (5) item paket proyek pembagunan di SMAN 2 Bungku Tengah Kompleks Kota Terpadu Mandiri( KTM) di Desa Bente Kecamatan Bungku Tengah tahun 2023 belum selesai di kerjakan pihak Kontraktor, akibatnya proyek itu tampak mangkrak.
Ke 5 item pekerjaan itu yakni pembangunan lab fisika, asrama siswa, ruang BK, ruang TU dan ruang OSIS.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMAN 2 Bungku Tengah Wirda Jabar seperti dilansir di dteksinews.com Selasa (12/12-2023).
Menurutnya proyek tersebut DAK Tahun 2023 berawal dari bulan Juli tangal 22 dan bulan Agustus.
“waktu itu kami sudah gelisah, karena Kepala Sekolah sudah mendapatkan bantuan Dana DAK, karena takut tidak mendapat bantuan DAK ini, namun teman teman informasikan di group WhatsApp ada mendapatkan bantuan DAK untuk SMAN 2 Bungku Tengah,”jelas Wirda
Wirda menerangkan bahwa kemudian di bulan November tahun ini baru masuk kontraktornya dan setelah 2 minggu kerja, mereka stop pekerjaannya, karena semen habis, setelah itu dapat semen dari Palu dan hanya 1 minggu kerja lagi.
“Masih banyak pekerjaan yang belum selesai misalnya ada yang cuma sampai ring balak, timbunan dan plester, keramik, dan pemasangan atap,”ujarnya.
Kata Wirda setelah datang konsultan, ULP, Bappeda, saya laporkan dan terahkir 2 minggu kemarin pihak Dinas PU Provinsi Sulteng , dari hasil penatuan pekerjaan parah dan hanya selesai 30%.
“Kemudian pihak konsultan sudah menghubungi pihak kontraktornya, akan tetapi tidak ada respon terkait kondisi proyek ini,”kata Wirda.
Menurut Wirda, semua 26 sekolah yang ada pembangunan itu ada panggilan untuk pelaporan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) provinsi sulteng.
“Saya tanya kepada tukang, kenapa ini yang sudah dipasang rangka ini tidak dilanjutkan? dijawab tukang kami tidak mau bu, sementara sampai di ring balak saja perjanjiannya, bahkan kami belum dibayar jadi ini tukang-tukang ini kasihan cari kerja di tempat lain di Polres.
Karena untuk makan tuh kemarin itu dia lapor seng bisakah ibu kami jual ini ? Tanya kontraktornya saya bilang begitu,”ujar Wirda menirukan kalimat tukang di proyek sekolah itu.
“Kalau masalah anggaran kami tidak tau , namu kalau saya tanya kepada pihak konsultan anggarannya Rp 2 Milyar lebih, saya tidak tau berapa lebihnya, begitu juga terkait papan proyek kami tidak tau, karena tidak ada dipasang papan proyek dan pemenang tender tidak tau cuma dengar dari pihak ULP dari PT Rajawali pemenangnya, hanya itu saja,”akunya.
Selanjutnya mengenai pembagunan ada lima item yaitu ruang BK, ruang TU, ruang OSIS, Asrama Siswa dan ruang Lab Fisika.
Kata dia pihak Sekolah hanya dilibatkan sebagai pengawasan proyek ini, informasi yang dihimpun, pihak kontraktor selain mendapatkan paket proyek di SMAN 2 Bungku Tengah, juga memperoleh di SMA Negeri 1 Witaponda.
“Namun tukangnya sama, sehingga pekerjaannya sama dengan yang terjadi di SMAN 2 Bungku Tengah, kalau tidak ada bahan di SMA 1 Witaponda biasa tukang ke SMAN 2 Bungku Tengah bekerja,”ungkapnya.
Kata Wirda lagi, pada waktu ditanya kami oleh pihak dari Dinas maupun konsultan, sudah seperti ini kondisinya dan berhenti bekerja tukang ini sudah ada 1 bulan .Untuk itu semua kami ambil dokumen dan dilaporkan di Dinas Dikbud sulteng di Palu besok.
Sampai berita ini naik tayang sedang dilakukan upaya konfirmasi ke CV.Citra Rajawali. ***