Syamsul Bahri M. Kasim (deadline-news.com) – Tounasulteng – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonedia (PMII) cabang Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) menggelar aksi unjuk rasa (Unras) didepan kantor Mapolees Touna.
Mereka menuntut kapolres Touna serius dalam pengungkapan kasus pembunuhan (JH) di Desa Sansarino Kecamatan Ampana Kota yang telah memasuki delapan (8) bulan itu.
Kata Korlap Nurhayati H. Samangka saat menyampaikan orasinya didepan kantor mapolres touna Senin (13/12-2021).
Dalam orasinya itu ia mengungkapkan, salah satu kasus yang menjadi tujuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tojo Una-Una ialah menyuarakan hak perempuan untuk dilindungi.
Terkait pembunuhan (HJ) dikatakannya sejak 7 April yang lalu atau 8 bulan berlalu hingga saat ini belumlah dapat diungkap oleh polres Touna.
“Perkembangan dan pencarian pelaku hanya sebatas tes DNA rambut korban dan ciri-ciri pelaku,”ujarnya.
Terkait hal itu, korlap Nurhayati menuntut kepada kepolisian untuk segera menuntaskan kasus terbunuhnya sahabat mereka (HJ) yang hingga saat ini belum ada kepastian hukum.
“Jika kepolisian dapat menentukan dan menangkap pelakunya sebelum tahun baru, maka PMII akan memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja kepolisian,”tuturnya.
Selain itu ia juga meminta transparansi setiap proses yang dilakukan kepolisian, baik penyelidilan maupun penyidikan kasus tersebut.
Ia menyebutkan, bahwa PMII memiliki pengurus pusat hingga ke daerah, apabila kasus itu hingga bulan Januari tahun 2022 tak dapat ter blow up maka pihaknya akan melakukan aksi serentak secara nasional.
“Namun sebelum dilakukan aksi nasional itu, PMII cabang Touna akan melaporkan kasus itu kepada pengurus pusat dan nantinya akan diblow up ke Mabes Polri,” terangnya.***