Sabtu (2/10-2021), kami sekeluarga menikmati hari libur dengan berwisata di lereng gunung Bukit Harapan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
Sabtu siang setelah ba’da Suhur tepatnya pukul 13:00 wita, kami meninggalkan kampung Padang Lipan Kelurahan Jaya Kecamatan Tellu Wanua Kota Palopo menuju Wisata alam Wai Tiddo (air menetes) dengan menggunakan dua mobil.
Mas Timotius bersama Istri dan anak-anaknya jadi pemandu jalan menuju wisata alam Wai Tiddo itu, sekaligus sebagai pimpinan rombongan dengan menanggung seluruh tetek bengek keperluan selama berwisata, mulai dari komsumsi hingga lain-lainnya.
Kami ada dua rombongan menuju Wisata Alam Wai Tiddo yang berada di lereng pegunungan Desa Bukit Harapan Kec.Bua Kab.Luwu Provinsi Sulawesi Selatan itu.
Wisata alam ini sekitar 22,5 kilometer dari arah kota Palopo atau 54,5 kilometer dari Belopa (Ibu kota Kab.Luwu) ke desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua ini.
Dari jalan Poros trans Nasionam Belopo – Palopo – Toraja jaraknya sekitar 5 kilometer belok kiri dari arah Belopo/belok kanan dari arah Palopo masuk ke dalam Desa Bukit Harapan Kecamatan Bua.
Ada sungai mengalir diantara lereng gunung wisata alam Wai Tiddo ini. Sehingga mengundang pesona alam yang begitu indah dengan hembusan angin sepoi-sepoi.
Sungai yang diapit pegunungan ini menjadi tempat bermain dan mandi-mandi bagi pengunjung.
Ditengah sungai lokasi wisata alam Wai Tiddo ini terdapat kolam alami dengan kedalaman 1,5 meter – 2 meter dengan luas 5 meter dan panjang kurang lebih 10 meter.
Kolam alami ditengah sungai ini, dikelilingi bebatuan besar dan pepohonan yang rindang nan hijau serta air mengalir deras dari hulunya.
Airnya sejuk dan jernih saat musim panas (Kemarau). Airnya keruh saat musim penghujan seperti saat ini.
Hanya saja tidak sampai warnanya cokelat akibat banjir bandang. Karena di sungai wisata alam permandian Wai Tiddo ini dipenuhi bebatuan besar-besar yang sudah ditata sedemikian rupa, sehingga menampakkan ke indahannya.
Wisata lereng gunung Wai Tiddo ini asri dan berada di kemiringan sekitar 70-80 derajat. Hanya saja tebing gunung Wai Tiddo ini sudah direkayasa (ditata) sedemikian rupa untuk bangunan Villa, Caffe dan tempat parkiran kendaraan.
Disekitar tempat parkir ada beberapa bangunan caffe, livemusik, seluncuran yang terbuat dari kawat yang dibentangkan sekitar 100 meter menjadi jembatan layang, yang mengundang keseriuan berwita atau menikmati liburan bersama sanak keluarga.
Selain itu pihak pengelola membuat jalan bertangga-tangga yang memanjang dari atas lereng gunung ke dasar tebing sungai. Ada dua tangga-tangga panjang sekitar 20 anak tangganya.
Setiap hari wisata alam Wai Tiddo yang dibangun sejak 2019 oleh Drs.Tauhid itu ramai dikunjungi orang, baik lokal, maupun dari daerah lain, seperti Makassar, Pare-Pare, Palu, Jawa, Kalimantan maupun manca Negara.
Dan paling padat saat hari Libur, Sabtu dan Minggu. Wisata alam Wai Tiddo ini buka 24 jam. Dan sejak pandemi covid19, pengunjungnya agak berkurang.
Ada sekitar 16 bangunan Villa dan 8 villa diantaranya sudah digunakan (disewakan) di lokasi Wisata alam Wai Tiddo itu.
Dan beberapa bangunan pendukung lainnya yang terbuat dari Kayu dengan atap multiroof berwarna merah maron.
Bangunan Villa wisata alam Wai Tiddo ini lancip, yakni kecil dibagian atasnya memangka kebawah dan lebar dibagian paling bawahnya menyerupai bangunan-bangunan rumah adat di Sulawesi Tengah.
Sekitar Rp, 1 miliyar diinvestasikan Drs.Tauhid untuk membangun dan mengembangkan wisata alam Wai Tiddo itu.
“Namun sejak dibangun 2019 lalu belum memberikan keuntungan secara financia. Tapi hanya kepuasan batin. Karena memang saya menyukai keindahan panorama alam yang indah,”ujar lelaki separuh baya itu.
Drs.Tauhid owner wisata alam Wai Tiddo itu dulunya adalah seorang pejabat disalah satu perusahaan di Palopo. Setelah pensiunan dari perusahaan swasta itu, Ia memulai mengelola tempat wisata Wai Tiddo sejak 2019 dengan membeli lahan di pegunungan Bukit Harapan Bua.
Selain mengembangkan obyek wisata permandian alam, lelaki yang nampak humoris itu tengah mempersiapkan lahan wisata agro yakni perkebunan yang dapat menghasilkan buah-buahan seperti Durian, Rambutan, Mangga, Nangka, Lengkeng dan tanaman buah-buahan lainnya.
Obyek wisata alam Wai Tiddo ini seluas 15 hektar yang akan dikembangkan oleh Drs.Tauhid.
Selain permandian dan kebun buah-buahan juga terdapat arena balap motor yang menentang dan Offroader mobil-mobil jeep tua.
Menurut Drs.Tauhid lokasi wisata Wai Tiddo yang dikelolanya itu sudah diverifikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui liding sektirnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten dan Provinsi.
Yang suka berwisata alam dan balapan motor trail serta mobil jeep Offroader silahkan berkunjung ke wisata alam Wai Tiddo di lereng pegunungan Desa Bukit Harapan Bua Kabupaten Luwu. Panorama alamnya Indah, terjal dan menantang. ***