Ampana, Sulteng, (Deadline News/koranpedoman.com)-Penjagaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Ampana, Kabupaten Tojo Unauna, hingga kini terus diperketat, untuk mencegah penyeludupan Narkoba ke dalam Lapas tersebut.
Kepala Lapas Ampana Rahnianto di Ampana, Kamis mengatakan, bahwa dalam sebulan terakhir, upaya orang tidak dikenal untuk memasukan Narkoba ke dalam tahanan memang kerap terjadi.
“Cara-cara yang mereka gunakan dikemas sebaik mungkin, dan sampai tidak pernah terfikirkan secara rasional,” katanya.
Beberapa waktu terakhir kata Rahnianto, terdapat dua kasus upaya untuk memasukan Narkoba ke dalam Lapas. Namun semuanya berhasil digagalkan oleh petugas Lapas.
“Pertama kali, beberapa paket Narkoba jenis sabu-sabu yang dibungkus rapi di dalam kemasan mie instant yang berhasil digagalkan,” ungkapnya.
Kemudian, 20 paket sabu-sabu lagi dimasukan ke dalam botol bedak bekas yang dilemparkan dari luar pagar lapas.
“Petugas berhasil kembali mengamankannya, namun kami tidak mengetahui siapa yang melemparkan barang haram tersebut,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya terus melakukan pengawasan dan penjagaan yang ketat. Selain itu, untuk mengamankan paket Narkoba yang berhasil disita, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan badan nasional narkotika (BNN) setempat.
Menurut Rahnianto, dua instansi tersebut tidak memiliki ruangan khusus untuk menyimpan barang bukti yang ada. Sehingga disarankan untuk disimpan di ruang senjata milik Lapas, sambil menunggu proses pemusnahan.
“Kalau disimpan ditempat senjata itu aman, karena itu kawasan yang selalu dijaga ketat. Dikhawatirkan, jika disimpan ditempat yang tidak aman, ketakutan jumlahnya akan berkurang,” tutup Rahnianto. (ant).***