Bang Doel (deadline-news.com)-Pasangkayu-Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kabupaten Pasangkayu Mujahid diduga menolak kehadiran tim pendamping dan survei untuk petani sawit dari Kementerian Pertanian RI.
Padahal tim pendamping itu untuk melakukan survei dan pendataan berapa banyak petani Sawit dan lokasinya yang perlu diremajakan dengan anggaran sekitar Rp,25 juta – Rp,30an juta perhektar.
Adalaha Gusti tim survei dan pendamping untuk petani yang ditugaskan PT.Suverior dan di SK kan oleh Dirjen Perkebunan itu.
“Kami ini dari PT.Suverior yang ditugaskan untuk melakulan pendampingan, survei dan pendataan petani di Pasangkayu berdasarkan SK Dirjen perkebunan Kementerian Pertanian RI. Namun pihak Disbun terkesan menolak kami dengan alasan mau ditempatkan dimana lagi, karena semua lokasi kelonpok Tani Sudah ada pendampingnya,”Kata Gusti menirukan bahasa Kadisbun saat menemui Wakil Bupati Pasangkayu Drs.HM.Saal di kediamannya Selasa sore (4/8-2020).
Menurut Gusti, ini bentuk penolakan secara halus pihak Disbun Pasangkayu dengan alasan tidak ada lagi lokasi untuk penempatan dari PT.Suverior. Padahal pihaknya hanya akan memberikan pendampingan dan survei ke petani, lalu dibuatkan data dan proposal ke Kementan RI untuk mendapatkan bantuan peremajaan kepala sawit di daerah ini.
“Dan soal anggaran bantuan langsung ke perani. Kami hanya membantu pendataan serta survei,”jelas Gusti dihadapan Wabup Pasangkayu HM Saal.
Sementara itu Wabup Saal mengarahkan Gusti bersama rekannya dari PT.Suverior menghadap Sekda atau Bupati untuk melaporkan kejadian yang dialaminya pada Disbun Pasangkayu.
“Silahkan melapor ke Pak Sekda atau pak Bupati jika merasa ditolak pihak Disbun Pasangkayu. Masa orang datang mau membantu malah ditolak,”tutur Wabup Saal.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Pasangkayu Mujahid yang dikonfirmasi via telepon selulernya menegaskan pihaknya bukan menolak tapi memang sudah full. Karena semua kelompok tani sudah ada pendampingnya, dan anggarannnya hanya itu juga.
“Olehnya kami telah mengarahkan agar tim pendamping dan survei dari PT.Suverior mencari lahan dan membentuk kelompok tani yang baru. Karena kami di Disbun Pasangkayu sudah memenuhi target,”terang Mujahid.
Menurutnya saat ini sudah ada 11 kelompok tani yang anggotanya 50 orang petani dengan pembiayaan Rp, 30 jutaan perpetani dalam satu hektar lahan perkebunan sawit yang akan diremajakan, mulai dari pembersihan sampai penanaman dan pemupukan.
“Saya tidak suka itu kalau disebut menolak mereka, karena memang sudah tidak ada penempatan mereka. Mau ditempatkan dimana. Semua kelompok tani sudah ada pendampingnya termasuk anggarannya. Jadi kalau mereka lagi mau masuk kita mau tempatkan dan masukkan di kelompok mana,”tegas Mujahid. ***