Nanang (deadlinews.co)-Palu-Kejaksaan tinggi (Kejati) sulawesi tengah gelar buka puasa bersama (Bukber) Senin petang (1/4-2024) di lantai 6.
Acara ini dihadiri oleh keluarga besar Kejati Sulteng, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Sulteng, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, para Kajari Se Sulteng dan puluhan wartawan online dan elektronik.
Bukber yang diselenggarakan oleh Kejati Sulteng ini tampaknya menjadi momen yang sarat makna, tak hanya dalam meningkatkan rasa syukur namun juga mempererat hubungan antar pegawai dan memupuk persaudaraan dengan seluruh elemen terkait.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulteng, Agus Salim, SH, MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa, buka puasa bersama ini diadakan untuk meningkatkan rasa syukur menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijiriah/2024 Masehi dan mempererat solidaritas seluruh pegawai Kejati Sulteng.
Agus Salim berharap bulan Ramadan kali ini menjadi momentum bagi semua pegawai Kejaksaan lingkup sulawesi tengah serta elemen terkait lainnya yang menjalankan ibadah puasa untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Selain itu, Kajati juga berharap buka puasa bersama ini dapat menjadi ajang memupuk persaudaraan dan mempererat silaturahmi antar keluarga besar Adhyaksa di wilayah hukum Kejati Sulteng.
Buka puasa bersama kali ini diisi dengan tauksiyah ceramah agama oleh Prof. Dr. KH. Zainal Abidin selaku Ketua MUI Kota Palu.
Prof Zainal mengulas dua mazhab yakni Imam Safei’i dan Hambali terkadang berbeda, tapi mereka tetap saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.
Begitupun didunia peradilan, terkadang satu pasal tapi berbeda-beda penafsiran.
Ia mencontohkan kalau tukang becak hanya tinggal di rumah tidak keluar mencari secara logikan tidak akan mendapatkan rezeki. Tapi ada juga orang yang hanya berdiam diri di rumah namun rezeki masuk terus.
“Apalagi dunia sekarang sudah canggih, tidak perlu ketemu uang bisa datang sendiri dengan perangkap teknologi yang tersedia saat ini dalam berbagai bentuk seperti pasar online. Jadi dua pendapat yang berbeda tidak perlu dipertentangkan mari terus jaga hubungan silaturrahim dan hilangkan prasangka buruk,” ujar mantan rektor IAIN Datokarama itu. ***