Ilong (deadline-news.com)-Palukotakailisulteng-Walikota Palu Drs.Hidayat, M.Si mengatakan persoalan persampahan ini menjadi salah satu persoalan yang rumit di atasi di Indonesia khususnya di kota Palu. Hal tersebut dikarenakan kesadaran dari masyarakat terhadap sampah masih kurang bahkan tidak ada.
Ia mengatakan bagaimana pun upaya pemerintah menyiapkan segala infrastruktur yang berkaitan dengan penanggulangan masalah sampah, kalau tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat, maka itu akan percuma.
Hal itu ditegaskan Walikota Palu Drs.Hidayat, M.Si dalam sambutannya saat membuka Closing CCS Ceremony Pesta Rakyat dan Pentas Seni anak di Kawasan Hutan Kota Jabal Nur Talise Palu Ahad (21/4-2019).
Wali Kota Hidayat menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan itu, terlebih lagi telah diresmikannya Bank Sampah Nusantara sebagai upaya pengolahan limbah sampah untuk mendorong program Indonesia Bebas Sampah 2020.
Kegiatan itu digelar oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU. Kegiatan itu sebagai tanda berakhirnya Program Pondok Rumah Anak NU Peduli yang merespon bencana di Sulteng sejak 6 (enam) bulan lalu dan disupport langsung oleh ChilFund.
Sebagaimana diketahui, dalam Program Pondok Rumah Anak tersebut NU Peduli melibatkan 1.085 anak di 10 CCS atau Rumah Anak yang tersebar di beberapa daerah di kota Palu, kabupaten Sigi, dan kabupaten Parigi Moutong bersama fasilitator dari masing-masing daerah.
Selain membuka kegiatan Pesta Rakyat dan Pentas Seni Anak ini, Wali kota Hidayat juga meresmikan langsung secara simbolis Bank Sampah Nusantara bersama Kepala Dinas Sosial provinsi Sulawesi Tengah, Ridwan Mumu, perwakilan LPBI NU, dan ChilFund.
Olehnya, Wali kota Hidayat berharap melalui Pondok Ramah Anak dan Bank Sampah Nusantara LPBI NU ini, para anak sebagai generasi penerus dapat dibina bahkan dididik sejak dini terkait dengan mencintai lingkungan. ***