AMPANA, Koran Pedoman – Rapat dengar pendapat soal PT. Walea Dive Resort milik investor asal Italia Mr. Lucca Gracia yang menguasai pulau Tanjung Kramat di Kepulauan Walea Tojo Unauna antara DPRD Tojo Unauna (Touna) dengan sejumlah SKPD, sempat terjadi kericuhan. Ketua DPRD Touna Gusnar Sulaiman nyaris terlibat adu jotos dengan beberapa aktivis Rabu (28/1/2015).
Informasi yang dihimpun kabarSELEBES.com dari Tojo Unauna, kericuhan itu bermula saat sejumlah anggota DPRD Touna sedang mengikuti rapat dengar pendapat antara DPRD dan beberapa SKPD di Pemkab Touna perihal laporan sejumlah warga terhadap PT.Walea di pulau Tanjung Kramat Kepulauan Walea.
Saat sedang rapat, sejumlah kepala desa dan beberapa aktivis yang mendampingi memaksa masuk ke ruang sidang namun dilarang oleh satpol PP. Sejumlah warga yang kesal menggedor-gedor kaca jendela sehingga membuat sejumlah anggota DPRD Touna termasuk Ketua DPRD Gusnar Sulaiman terganggu dan marah.
“Hoi buka pintu!,” teriak salah satu warga, seperti dikutip dari Sultimpost.com.
Aksi ini kemudian memancing perang mulut antara ketua DPRD Touna dengan sejumlah warga. Beruntung, tidak terjadi adu fisik setelah situasi berhasil diatasi oleh sejumlah aparat polisi Pamong Praja.
Setelah mereda, sejumlah warga termasuk kepala desa dan aktivis lingkungan dibolehkan masuk dan mengikuti rapat dengar pendapat. Dalam rapatpun Ketua DPRD Touna Gusnar Sulaiman meminta maaf atas kejadian tersebut. Demikian pula dengan warga dan aktivis yang juga meminta maaf.
Rapat dengar pendapat itu adalah tindak lanjut laporan warga terhadap PT. Walea Dive Resort di Pulau Tanjung Kramat kepulauan Walea dianggap meresahkan warga sekitar. Warga mengeluhkan pembatasan aktivitas oleh sang pemilik PT. Walea Dive Resort, Mr. Lucca Gracia yang melarang siapapun masuk ke lingkungan pulau yang dia sewa.(Sumber:Kabarselebes.com)