Syamsul Bahri M. Kasim (Deadline News/koranpedoman.com) -Touna -Pendidkan sangat penting bagi generasi bangsa ini, namun jika telah dimasuki dengan politik, maka hancurlah masa depan bangsa. saat ini di Desa Katupat Kecamatan Togean Kabupaten Tojo Una – Unapraktek -praktek politik telah terjadi. dimana dendam politik semakin membara maka akibatnya anak didik menjadi terlantar.
Salah satu conto pekan kemarin, dimana akibat dendam poitik maka TK PAUD yakni Kelompok Bermain di Desa Katupat diliburkan paksa, sementara saat ini tak ada libur Nasiomal kenapa sekolah diliburkan bahkan para tutor berangkat ke Ibu Kota Kabupaten dengan mengunci semua ruangan bahkan pintu pagarpun dikunci. sehingga ada beberapa murid yang datang dan masuk kehalaman sekolah dengan melalui pagar yang sudah rusak.
Tindakan yang dilakukan oleh para tutor perlu perhatian dan penanganan serius dari instansi yang terkait, jika tidak maka dunia pendidikan di Daerah ini akan menjadi buruk. apalagi tindakan ini terjadi pada anak – anak usia dini, dimana faktor psikologinya masi sedang berkembang. perlu diketahu bersama bahwa saat itu hari sekolah masi tetap aktif dan masi ada satu tutor yang berada di tempat, namun kenapa ketiga tutor mengunci ruangan bersama pintu pagar. seperti itulah keluhan salah satu wali murid.
Lebih lanjut dikatakannya, jika begini terus dilakukan mereka, sebaiknya sekolah itu ditutup saja, biar tak ada yang bersekolah dan langsung masuk Sekolah Dasar saja. sebab tindakan yang dilakukan oleh mereka telah merugikan siswa dan orang tua. sebab kami membayar terus iuran kenapa tak ada proses mengajar yang dilakukan sementara saat ini bukan hari libur.
Jangan cuma gara – gara satu orang tutor yang bermasaalah kami orang tua dikorbankan, sementara kata katanya satu tutor yang bermasaalah itu telah mengundurkan diri. kenapa tutor lain diprofokasi untuk meninggalkan tempat sehingga proses belajar mengajar dihentikan katanya. akibat kejadian itu, sejumlah warga dan orang tua bersepakat untuk memblokir sekolah tersebut, sebab menurut orang tua dan warga sekalian saja sampai seterusnya tak ada proses belajar mengajar imbuhnya ***.