Ilong (deadline-news.com)-Palusulteng-Wali Kota Palu Drs.Hidayat, M.Si mengatakan bahwa sudah hampir 7 bulan tragedi bencana Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi melanda kota Palu.
Dan sekitar 40 ribuan jiwa masyarakat korban bencana alam itu masih tinggal di shelter-shelter, bahkan tenda-tenda pengungsian, apalagi tidak lama lagi akan memasuki Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah.
Namun walau begitu kagta Wali Kota saat ini, Pemerintah kota Palu terus berjuang untuk mencari solusi, agar para masyarakat korban bencana tersebut agar tidak lagi tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Salah satu upaya tersebut adalah meminta kepada para Wali Kota se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) untuk menyumbangkan satu sampai dua unit Hunian Tetap (Huntap) bagi masyarakat Palu.
Lebih lanjut, Wali kota Hidayat mengatakan bahwa tidak lama lagi memasuki Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, anggota legislatif, maupun DPD-RI.
Olehnya Wali Kota mengimbau agar masyarakat menciptakan suasana Pemilu 2019 yang aman, damai, sejuk, tertib, dan tidak menimbulkan kegaduhan.
Menurut Wali kota, berbeda pilihan dalam Pemilu merupakan suatu hal yang wajar dan hak setiap masyarakat. Namun Ia mengingatkan jangan sampai ada yang saling hujat, bahkan saling menyebarkan ujaran kebencian, sehingga mengganggu ketertiban, kenyamanan, kedamaian, bahkan kesejukan Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Penegasan Wali kota Palu, Hidayat itu disampaikan saat menghadiri Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah Kamis (4/4-2-2019), di Masjid Umar bin Khattab Masomba Palu.
Kegiatan rutin itu dilaksanakan setiap tahunnya, dengan mengangkat tema bertajuk ‘Semangat Isra Mi’raj Menuntun Insan Mandiri untuk Beribadah dengan Khusyuk serta menjadikan Manusia yang Beriman, Beradab, dan Bertakwa. (Rilisi Humas Pemkot Palu).***