Oleh: Idrus (penulis adalah komisioner KPU Palu)
Masa kerja Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang telah dimulai sejak 15 Juli sampai 13 Agustus 2020 selesai. Namun, masa kerja berakhir bukan menghentikan penerapan pelaksanaan prinsip akurat, komprehenship dan mutakhir dihentikan, karena pemutakhiran data pemilih juga berkelanjutan.
Berkelanjutan dimaksudkan bahwa perbaikan data pemilih untuk daerah yang melaksanakan pemilihan serentak bersamaan dengan tahapan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih, selanjutnya terus dilakukan sebelum, saat dan pasca pemilihan.
Untuk daerah pemilihan serentak, tahapan Penyusunan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP), kemudian Daftar Pemilih Sementara (DPS), Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPS HP) sampai penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) paling lambat 16 Oktober 2020 untuk KPU Kabupaten/Kota.
Tulisan ini memotret sisi lain pelaksanaan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Data Pemilih oleh PPDP dari kacamata PPDP sendiri. Basis tulisan ini adalah hasil pengisian panduan wawancara online oleh 158 PPDP atau dua puluh tiga persen dari total petugas PPDP, informan tersebar pada empat puluh enam kelurahan dan delapan kecamatan. Jumlah informan laki-laki sebanyak enam puluh satu orang dan informan perempuan sebanyak sembilan puluh tujuh orang.
Pertanyaan kunci pada tiga hal; pertama, apa hal yang paling menyenangkan saat coklit, kedua apa hal yang paling menyedihkan/menyulitkan saat coklit dan ketiga, apa masukan untuk kemajuan coklit dimasa depan.
Jawaban PPDP tidak diarahkan untuk pilihan ganda tetapi mengalir bercerita.
Pertayaan kunci pertama, apa hal yang paling menyenangkan yang diperoleh ? bahwa PPDP merasakan bahagia jika mampu bertemu warga yang di coklit, silaturahmi dengan banyak warga termasuk antar PPDP, menerima pelayanan yang ramah dari masyarakat dan bahkan disuguhkan makanan dan minuman.
Hal ini sejalan beberapa literatur bahwa ada empat karakter manusia, dua diantaranya (1) Sanguinis dan (2) Plegmatis.
Sanguinis mereka yang memiliki sifat yang selalu semangat, ceria, hangat dan bersemangat. Orang sanguinis juga suka bicara dan dapat menularkan keceriaan serta semangatnya kepada orang lain. Ia juga selalu ramah.
Karakter Plegmatis dikenal sebagai orang yang cinta damai, supel, ramah, dan mudah bergaul. Orang plegmatis selalu menghindari perselisihan dan menyulitkan orang lain, dia mudah bergaul dengan orang lain, supel, ramah dan humoris.
Hal-hal yang menyenangkan diperoleh PPDP setelah sebulan bertugas, di samping akan menjadi modal sosial yang mereka dapat pertahankan dan jaga serta merawatnya. mencoklit ratusan ribu pemilih tentu bisa kita banyangkan ikatan sosial terbangun, di luar ikatan social sesame PPDP dalam kelurahan, kecamatan dan lintas kecamatan, seperti yang sudah dipraktekkan PPDP lintas kecamatan yang saling menopang bersama di pendataan warga yang bermukim di hunian tetap bagi korban bencana.
Pertanyaan kunci kedua; apa hal yang paling menyedihkan/menyulitkan? Jawaban PPDP awalnya dianggap peminta sumbangan, di marahi pemilih karena tidak mendapat bantuan (warga curhat), tuan rumah tidak mau membuka pintu, mendatangi rumah berkali-kali, janjian berkali-kali tidak bertemu dengan pemilih yang super sibuk, pemilik rumah yang didata acuh tak acuh dan tidak ramah sampai harus tutup pintu dengan keras karena merasa menggangu, diusir warga karena dicurigai pengemis/penipu, kendaraan mogok, sementara kerja dipanas terik dan hujan tiba-tiba menguyur.
Selanjutnya kejadian unik ketika PPDP dikejar binatang peliharaan (anjing) lantas pemilih tertawa suasana tegak akhirnya menjadi tawa, bagian lain warga meluapkan curhatan hatinya karena kondisi yang sulit di masa Covid-19.
Dinamika coklit yang disebut paling menyulitkan adalah juga sejalan dengan salah satu ciri masyarakat Kota adalah merupakan daerah tujuan, pusat industri, pergerakan penduduk yang cepat, khususnya daerah perekonomian seperti pasar, kampus, dan perumahan dan kecamatan pusat kota Palu. tentu juga karena kondisi daerah Kota Palu yang masih dalam proses berbenah pasca bencana, pembangunan hunian tetap (huntap) masih dilakukan sehingga belum semua korban bencana memiliki tempat tinggal tetap, mereka masih tersebar di rumah family, rumah kontrakan, di hunian sementara (huntara).
Pertanyaan kunci ketiga; apa masukan untuk kemajuan coklit di masa depan? yakni kedepan harapan melakukan coklit berbasis aplikasi smartphone (e-Coklit), pemetaan data awal semakin baik sebelum di coklit, aktifnya RT/RW dalam memperbaharui data penduduk secara berjenjang sampai pemenuhan hak adminduk oleh institusi berwenang, warga yang berbeda tempat tinggalnya dengan dokumen adminduk yang dimiliki, jangan memisahkan pemilih dalam satu KK dengan TPS berbeda.
Masa Coklit berakhir bukan berarti perbaikan masalah data pemilih berhenti, pencermatan secara berkelanjutan terus dilakukan, misal pemilih yang keliru NKK, menyatukan pemilih dalam KK yang sama dalam TPS yang sama, perbaikan elemen data. Masukan yang belum dilakukan adalah basis Elektronik coklit (e-coklit).
Akhirnya, terima kasih PPDP anda semua hebat, tetap menjaga kepatuhan atas standar Covid memberikan contoh pada banyak orang minimal masker tetap selalu anda gunakan, ini menandakan kepatuhan kita menerapkan Peraturan KPU nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wak Wali Kota serentak lanjutan dalam kondisi bencana non alam Covid-19.
Empat hari setelah masa tugas anda selesai 13 Agustus, kita merayakan Hari Kemerdekaan ke 75 NKRI. Kontribusi nyata mengabdi bagi negara bisa melalui banyak cara termasuk tanggungjawab menyelesaikan tugas Coklit di tengah pendemi, melindungi hak pilih warga Kota Palu sebagai target bersama, sekali lagi Terima Kasih PPDP telah mencoklit. (Penulis adalah Anggota KPU Kota Palu-Tulisan ini pernah tayang di media alkhairaat.id).***