JAKARTA (koranpedoman)–Rapat Pengurus Harian DPP Golkar yang dilaksanakan sore tadi (Rabu, 27/5) dibuka langsung oleh Agung Laksono. Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol itu membahas masalah rencana Islah dengan Golkarnya Aburizal Bakrie.
“Ketua Umum Agung Laksono menyampaikan kapada peserta rapat bahwa ide awal Islah ini adalah datang dari Pak JK, bukan dari pihak lain. Karena tujuannya baik maka kami menyambut baik ide dari Pak JK, sehingga kami langsung meresponnya dengan meyodorkan 4 poin butir-butir Islah,” beber Wasekjen DPP Golkar Hasil Munas Ancol, Lamhot Sinaga dikutip dari RMOL.
Empat poin itu yakni pertama, Islah mengedepankan kepentingan partai, kedua membentuk Tim Bersama, ketiga membuat Kiteria yang disepakati kedua belah pihak dengan landasan dasar berdasarakan hasil Survey dan PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela) dan keempat untuk penandatanganan dan mengajukan rekomendasi calon ke KPU adalah sesuai yang disahkan oleh SK Menkumham (sesuai UU).
“Poin terakhir tersebut sesuai dengan UU Parpol dan UU Pilkada, maka kubu ARB bisa masuk melalui kami memajukan calon yang telah disepakati bersama,” ungkapnya.
Dalam rapat lanjut Lamhot butir-butir format islah ini disetujui oleh Pak JK dan kemudian tawarkan kepada Ical.
“Awalnya pihak Ical tidak setuju dengan poin 4 bahkan mereka mengacu kepada Kepengurusan Munas Riau, namun kami tetap berpegangan pada landasan konstitusioal yaitu UU, dimana Kepengurusan Riau tidak mempunyai landasan Hukum sebab putusan PTUN tidak bisa dijadikan pijakan, maka akhirnya pihak Ical setuju dengan 4 poin butir-butir Islah dan kemudian diparaf oleh Ical tanda persetujuan,” jelasnya.
Sementara untuk penandatanganan islah parsial ini direncanakan hari Jumat 29 Mei atau Sabtu pagi 30 Mei di Jalan Diponegoro, Menteng-Jakarta. (sumber RSS).***