Bang Doel (deadline-news.com)-Pososulteng- Sunatan Massa ala TNI berlangsung di Tentena Ahad (26/11-2017). Khitanan pada anak laki-laki ini atau biasa disebut sirkumsisi adalah membuang kulit kulup yang terletak pada glands penis dan biasanya dilakukan orang karena alasan agama.
Secara medis khitan juga dilakukan karena indikasi tertentu, misalnya, karena kasus yang biasa disebut dengan fimosis, yaitu keadaan di mana kulit pada kepala penis atau kulup mempunyai lubang terlalu sempit sehingga kulit kulup tidak dapat tertarik kebelakang atau membuka.
Tujuan utama dari bersunat adalah membersihkan diri dari berbagai kotoran serta penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis atau zakar yang masih ada kulupnya.
Ketika bersunat, kulup yang menutupi jalan ke luar urin dibuang, sehingga kemungkinan kotoran untuk menempel atau berkumpul di ujung penis jadi lebih kecil. Ini karena penis lebih mudah dibersihkan.
Khitan dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis, kandidiasis, serta tumor ganas dan pra ganas pada daerah alat kelamin laki-laki. Terbukti pula, penis laki-laki yang disunat lebih higienis.
Jadi, di masa tuanya kelak, ia jadi lebih mudah merawatnya. Dan, yang paling menarik, selain jadi lebih sensitif, tidak mudah lecet dan terkena iritasi.
Bersunat juga punya pengaruh terhadap kehidupan seksual laki-laki. Hal ini disampaikan oleh Ustadz Yusuf Abdulrahman (Gus Yusuf) seorang Ulama dari Kota Malang Jawa Timur dalam penyuluhan tentang pentingnya sunat/khitan bagi anak laki-laki untuk kesehatannya di Koramil Pendolo dan di Kantor Desa Tentena Kabupaten Poso.
Kegiatan khitanan massal sebagai bagian dari Bhakti Sosial TNI untuk masyarakat ini diselenggarakan oleh Kodim 1307 Poso dan Satgas Ops Tinombala 2017 dengan tujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, agama dan Ras yang berada didaerah-daerah terpencil.
Ratusan anak-anak didampingi orang tuanya datang berbondong-bondong memenuhi halaman Koramil untuk mengkhitankan anaknya, terlebih lagi setelah mendapatkan penjelasan/penyuluhan dari Ustad Yusuf Abdul Rahman (Gus Yusuf) bahwa teknik khitan yang digunakannya ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak mengeluarkan darah.
Hal ini menjadi daya tarik bagi para orang tua anak, karena disamping gratis metode khitan seperti ini adalah hal yang baru bagi mereka. Sebab selama ini warga kesulitan untuk mengkhitankan anaknya.
“khitanan dari Bapak TNI dan Pak Ustad ini sangat membantu meringankan beban kami, karena semuanya gratis, anak saya yang tadinya takut untuk disunat setelah melihat kawan-kawannya disunat tidak merasa sakit akhirnya anak saya juga berani, bahkan saat disunatpun dia masih bisa bercanda sama Pak Ustad,” ucap syukur Ibu ini. (Penrem 132/tadulako). ***