Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Puluhan anggota UPT Security Untad, pada Selasa (3/10-2017) mendatangi Wakil Rektor III Universitas Tadulako (UNTAD) Prof Dr Jayani di ruangannya, Lantai II Gedung Rektorat Untad.
Kedatangan anggota UPT Security itu, dalam rangka mengklarifikasi pernyataan Warek III yang dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan hangat, karena mendukung dibebaskannya kembali mahasiswa bermasalah di kampus.
Sebelumnya, salah seorang pimpinan lembaga kemahasiswaan mengatakan bahwa Warek III secara blak-blakan menyampaikan tidak mendukung adanya penertiban dalam kampus berupa pembatasan aktivitas pada malam hari.
Itu tentu saja kontradiksi dengan kebijakan yang dalam beberapa tahun terakhir telah diterapkan dan terbukti dapat menghindarkan oknum-oknum mahasiswa dari berbagai kegiatan yang tidak bernuansa akademik.
“Kami kaget mendengar pernyataan orang yang seharusnya mampu memberikan keteladanan bagi kami. Kalau kegiatan kembali dibebaskan, akan banyak lagi muncul persoalan-persoalan yang merugikan citra kami sebagai mahasiswa,” jelasnya.
Berkaitan dengan itu, Dr Ir Ramlan, Kepala UPT Security UNTAD secara tegas menyampaikan kepada Warek III agar segera mengklarifikasi dan menarik pernyataan itu.
Dr Ramlan secara tegas mengemukakan bahwa sesuai data yang ada di kantornya, saat aktivitas di dalam kampus dibebaskan, justru banyak ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum mahasiswa maupun pihak luar pada malam hari di dalam kampus.
“Sudah banyak bukti pada kami. Bahkan lengkap dengan video dan foto. Sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa tahun terakhir telah diterapkan pembatasan aktivitas pada malam hari,” jelas Kepala UPT Security.
Pembatasan jam malam itu, lanjutnya, tidak berarti menghilangkan kreativitas mahasiswa. Terbukti, ada beberapa kegiatan mahasiswa yang tetap diizinkan pada malam hari di kampus. Namun, itu dilakukan dengan beberapa syarat, di antaranya harus ada dosen yang siap menjaga dan bertanggungjawab terhadap kegiatan itu.
“Untuk itu, kami datang ke sini ingin menegaskan sikap kami untuk terus menjaga kampus ini agar tetap aman dan tertib serta sarat dengan nuansa akademik. Kami mohon agar Pak Wakil Rektor III dapat mengklarifikasi dan menarik pernyataan itu, karena berpotensi terjadinya hal-hal yang tidak produktif,” tegas Dr Ramlan.
Sementara itu, Prof. Jayani, Warek III UNTAD membantah telah mengeluarkan pernyataan itu. Ia bahkan menyampaikan sangat mendukung kebijakan yang telah diterapkan selama ini untuk mendukung keamanan dan ketertiban dalam kampus UNTAD.
Pernyataan itu tentu saja bertolak belakang dengan apa yang telah disampaikannya kepada beberapa lembaga kemahasiswaan seperti yang jelas-jelas terdengar dalam rekaman suara yang ada. ***