Antasena (deadline-news.com)-Palusulteng-Sang guru itu telah pergi meninggalkan kita semua. Dia pergi menghadap sang Pencipta alam semesta dan isinya.
Dialah Professor (Em) Drs.H.Aminuddin Ponulele,MS, tokoh panutan, guru yang bijaksana, tegas dan pemberani.
Dia wafat pada hari Rabu (27/1-2021), banyak tokoh Sulawesi Tengah yang mengaku banyak belajar dari Prof Amin sapaan akrab Prof.Aminuddin Ponulele.
Diantaranya Rusdy Mastura, Sakaruddin, bahkan hampir semua tokoh-tokoh Sulteng yang sukses dibidangnya masing-masing banyak belajar, menimba ilmu, dan pengalaman dari Prof Amin.
Sosok Tadulako Sulteng itu lahir pada tahun 1939 dan wafat pada tanggal 27 Januari 2021. Almahrum Prof Amin wafat dalam usia 84 tahun dan dikebumikan di pekuburan keluarga Ponulele di Biromaru Sigi Sulteng.
Banyak posisi penting yang pernah diduduki almahrum Prof Amin, yakni pernah jadi Rektor Universitas Tadulako, beberapa kali menjabat ketua DPRD Sulteng, Ketua DPD Partai Golkar Sulteng dan Gubernur Sulteng.
Semasa menjabat sebagai Gubernur Sulteng Prof Amin menggunakan koleganya dari Untud untuk menganalisas didalam mengambil kebijakan penerimaan CPNS, seperti Sakkaruddin dan Prof Dr.Basir Chio,MS.
Makanya Sakkaruddin yang sudah menetap di Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan itu langsung berangkat dari Masamba ke Palu Sulteng setelah mendapat kabar bahwa sang guru Prof Amin sedang sakit dan dirawat di ICU salah satu rumah sakit di Palu.
Sakaruddin rela menempuh 16 jam perjalanan darat demi membesuk sang guru itu.
“Kami baru tiba dari Malindo Masamba setelah menempu perjalanan 16 jam lewat darat. Saya datang mendoakan beliau dan memberi penghormatan terakhir. Karena beliau lah kami bangun lpttg Siranindi/Malindo yang kini telah memberdayakan 21 ribu orang masyarakat di 19 propinsi,”tulis Sakkaruddin via chat di whatsappnya Kamis pagi (28/1-2021) sekitar pukul 5:36 wita.
Menurutnya ketika beliau (Prof Amin) pr1 dan Rektor Untad, banyak kebijakannya yang membantu putra putri Sulteng yang tidak lulus umptn untad, yang jumlahnya tidak kurang dari 10 ribu orang untuk diterima kembali masuk Untad.
Kemudian menerima cpns kl 1000 orang dosen untad yang IPnya kurang dari standart dan mengangkat kl 500 orang pns pegawai untad dari madya lokal GUNA PERCEPATAN KEMAJUAN UNTAD.
“Ketika beliau gubernur Sulteng maka mengangkat Dr.Basyir Chio ketua tim penerimaan cpns pemprop Sulteng dan saya serekretarisnya untuk menjaring cpns potensial Sulteng juga masyakat lokal. Kami juga dgn beliau memajukan karang taruna Sulteng, hingga karang taruna Sulteng teladan tingkat national 3 tahun berturut-turut. Dan saya terpilih ketua Karang Taruna teladan nasional dari Sulteg,”kata Sakaruddin.
Bukan itu saja, tapi dari kita Singgani Petobo Palu Selatan sudah Prof Amin pilih, dan menjadi pemuda pelopor tingkat nasional. Dan banyak lagi prestari dan pengabdian beliau pada masyarakat.
“Semoga terbaik tempatmu Prof Amin disisihNYA, Amin Yarabbal alami,”tutup Sakaruddin. ***