Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com)-Morowali-Proyek pelebaran jalan nasional Trans Sulawesi yang menghubungkan Poso, Morowali Utara-Morowali hingga Sulawesi Tenggara diduga menggunakan pasir gunung yang bercampur tanah. Sehingga pasirnya kelihatan agak kemerah-merahan. Pasir gunung itu diduga dijadikan timbunan dan pemadatan.
Penggunaan pasir gunung ini, dapat diduga tidak memberikan kwalitas pekerjaan seperti yang diharapkan alias ada kemungkinan cepat rusak. Demikian informasi yang dihimpun di lokasi proyek pembangunan pelebaran jalan nasional Trans Sulawesi Sabtu (12/11-2016).
Proyek itu dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2016. Nilai pagu sebesar Rp,65.375.800.000,00, nilai HPS paket sebesar Rp, 65.221.307.000,00. Proyek ini berlokasi di kolometer 333, 370,344 sampai 060 diwilayah Morowali Utara provinsi Sulawesim Tengah.
Sementara itu rekanan yang mengerjakan jalan nasional Trans Sulawesi Tiwaa-Tomata H.Sidik Ibrahim, SE yang dikonfirmasi via pesat singkat beberapa waktu lalu menuliskan bahwa pihaknya tidak menggunakan pasir gunung bercampur tanah. Tapi pasir bekas sungai yang sudah mati.
“Lohh.. sy lg di lokasi ini. Kami memang pakai pasir ex Sungai Yaentu dari Desa Taliwan berdasarkan rekomendasi dr Lab PU Bina Marga Sulteng. Disamping itu kami juga menggunakan Material Ex Sungai Kuse dari Desa Peleru. Semnatara utk Material Pengaspalan menggunakan Material dr Sungai Puna di Poso. Karena utk Mix Design Asbuton, Material yg masuk hanya dr Sungai Puna. Dan Paket yg kami kerjakan adalah Paket Tiwa’a – Tomata. Bukan Tomata Beteleme,”tulis Sidik menjawab pertanyaan konfirmasi Andi Attas Abdullah dari Deadline News group online ww.koranpedoman.com pekan lalu.
Salah sorang pekerja lapangan yang mengaku kepercayaan Sidik mengatakan proyek pelebaran jalan Tomata-Tiwaa sebentar lagi selesai. Dan tidak ada masalah, semua dikerjakan sesuai aturan. Dan semua diaspal butas. ***
Proyek Pelebaran Jalan Tiwa’a-Tomata Diduga Gunakan Pasir Gunung
Antasena Ramadhan Tri Putra2 min baca