Andi Attas Abdullah (deadline-news.com)-Palu-Proyek pelebaran jalan Ogoamas – Siboang “hancur”. Mulai dari badan jalan hingga ke talud/ drainasenya terlihat hancur, patah-patah dan terhambur. Demikian hasil investigasi tim bersama deadline-news.com, Jurnalsulteng.com dan Tablod Brantas pecan lalu.
Proyek pelebaran jalan Ogoamas – Siboang itu, merupakan paket multi yers (3 tahun masa pengerjaannya). Namun belum dimakan usian, karena baru tahun lalu (2016), dikerjakan, namun sudah mulai rusak parah.
Diduga karena kwalitas material, aspal, sirtukilnya dan campuran pasir dan semen 1 banyak, sehingga hasilnya tidak tahan. Apalagi lokasinya berarir. Bayangkan saja, badan jalan yang baru beberapa bulan usai diaspal, sudah berlubang-lubang dan digenangi air. Sehingga menimbulkan kerawanan lalulintas disaat musim penghujan saat ini.
Alimuddin yang mengaku warga Ogoamas mengatakan, kasihan uang Negara, jika hasil pekerjaan hanya begitu. Masa baru dikerjakan sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Ka Satker Wilayah I Balai Jalan Nasional Sulteng di Palu H.Syukur yang dikonfirmasi tim investigasi di ruang kerjanya Snin (13/2-2017), menegaskan bahwa pihak rekanan harus diperbaikinya. Bahkan pihaknya telah mengeluarkaniteguran keras dan diminta segera menyelesaikan dan memperbaikin pekerjaan yang mengalami kerusakan .
Syukur mengakui bahwa memang hasil pekerjaan PT.Perdana Bumi Syariarti (PBS) termasuk dalam status kritis. Makanya diberlakukan deviasi 10 persen. Dan paket pelebaran jalan Ogoamas – Siboang itu masih dalam tahap uji coba, sehingga jika tidak berhasil, rekanan akan diberikan 3 kali teguran.
Dan jika tidak sanggup menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, maka rekanan dari Kaltim itu dengan terpaksa akan dikenan denda dan putus kontrak. Dari 3.140 persen yang yang diuji cobakan, volumenya baru mencapai 0,131. Dan sudah dilakukan scm 1 dan 2.
Menurutnya paket diwilayah I itu berlangganan putus kontrak. Tahun lalu ada 2 paket yang putus dan hanya 3 yang dapat diselesaikan oleh rekanan. ***