Siang itu Rabu (9/9-2020), sekitar pukul 13:30-14:00 wita, hujan deras mengguyur wilayah Palu Selatan.
Sekitar 1 setengah jam hujan deras itu mengguyur Petobo dan sekitarnya. Sementara sedimentasi tanah di dalam saluran irigasi gumbasa belum tuntas dikeruk.
Sehingga mengakibatkan air meluap dari dalam saluran air ke jalan tanggul Selatan sampai ke pasar Bulili melewati sebagian jalan Adam Malik. Tepatnya di prampatan jalan Adam Malik menuju pasar Bulili Petobo dengan ketianghian air selutut orang dewasa bercampur lumpur.
Air bercampur lumpur itu dari atas bagian selatan Petobo melalui saluran Irigasi Gumbasa yang membelah sebagian kota Palu (Petobo).
Pantauan deadline-news.com puluhan warga bergotong royong membuat saluran, agar air lancar mengalir ke drainase yang sudah tidak terawat ke arah jalan Adam Malik tepatnya di prampatan menuju Pasar Bulili Petobo.
Saluran air, Irigasi Gumbas itu sejak 2 tahun lalu mengalami kerusakan akibat bencana alam (Gempa Bumi dan Likuifaksi), sehingga mengakibatkan banyak sedimentasi menimbun saluran irigasi tersebut.
Dan sejak bulan lalu, terlihat alat berat (Scavator) sedang melakukan pengerukan material dari dalam saluran irigasi gumbas tersebut. Namun baru sebagian alias belum tuntas.
Akibatnya tumpukan material tanah lumput masih terlihat menimbun saluran pembuangan irigasi Gumbasa yang melewati dan membelah sebagian wikayah Kota Palu di bagian Selatan dan Timur itu.
Adalah domain Balai Wilayah Sungai Sulawesi Tengah dan Barat (BWSSTB) untuk melakukan pengerukan dan pemeliharaan saluran pembuangan Irigasi Gumbasa itu.
Hanya saja belum tuntas dikerjakan, sehingga mengancam banjir bamdang di wilayah Tanggul Selatan diantaranya sebagian jalan Adam Malik dan Bulili.
Sampai berita ini naik tayang belum ada yang terlihan petugas dari BWSSTB melakukan normalisasi saluran irigasi Gumbasa itu. Padahal sangat rawan mengakibatkan banjir saat musim penghujan seperti saat ini. ****