MAHDI RUMI (koranpedoman)-Tolitoli-Sulteng-Sebanyak 700 orang pejabat eselon II,III dan IV dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tolitoli dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan, SH, MH. Namun sayangnya pengangkatan pejabat di lingkungan Pemdakabupaten Tolitoli diduga sangat sarat dengan transaksional.
Betapa tidak, diduga untuk menduduki jabatan setingkatkan eselon II harus membayar mahal yakni antara Rp,75 juta-Rp, 100 juta. Kemudian eselon III diduga membayar Rp, 50 juta-Rp, 75 juta. Dan eselon IV membayar Rp, 30 juta-Rp, 50 juta. Demikian informasi yang dihimpun koran Deadline News di Tolitoli Kamis (8/1-2015), pekan lalu.
Turut hadir dalam acara pelantikan itu, usur Forum Musyawara pimpinana daerah Toli toli. Namun saat surat keputusan pelantikan dan pengangkatan pejabat d bacakan, tiba-tiba wakil Bupati Amran H Yahya, masuk dalam ruangan pelantikan di gedung Labongboki Sontak menjadi perhatian tamu undangan. Amrah H Yahya yang berjalan sambil mengangcungkan gempalan tanganya isyarat sebagai tanda protesnya atas pelantikan itu. Acara sempat terhenti sejenak dan menjadi pusat perhatiaan wartawan, sembari duduk di kursi deretan Muspida, Wabup Amran Yahya masih memperlihatkan protesnya. Lalu kemudian ia bergegas meninggalkan ruang pelantikan itu.
Wakil bupati Tolitoli Amran Yahya kepada wartawan mengatakan dirinya sebagai wakil bupati merasa kesal dan kecewa, karena tidak ada penyampain dan pemberitahuan kepada dirinya dan bahkan hal seperti ini sudah sering ia alami. “Saya sangat kecewa dan kesal. Saya sebagai wakil bupati tidak pernah ada penyampain soal pelantikan, saya hanya menerima undangan sebagai wakil bupati saja ,” kata Amran.
Menurut wakil bupati Amran bahwa dirinya hadir di tempat pelantikan itu hanya sebagai undangan .”Saya hadir dalam acara itu hanya sebagai undangan dan sikap yang diambilnya sebagai bentuk rasa kekecewaan dan kekesalan dan sebagai bentuk tidak setujuaan saya karena saya sebagai wakil bupati tidak pernah ada penyampaian kalau ada pelantikan pejabat”,katanya.
Sementara bupati Tolitoli Moh.Saleh Bantiban, H, MH melihat hal itu sebagai hal biasa.” Biasalah hal seperti itu,” Katanya enteng sembari menyampaikan bahwa urusan ini dirinya sebagai bupati menyerahkan kepada sekab. Sementara disebut – sebut dugaan adanya transaksi uang dalam pengangkatan dan pelantikan pejabat itu, menurut bupati Saleh tidak tahu menahu hal itu, dan tidak pernah dengar soal itu. ”Saya tidak tahu dan tidak pernah dengar ada soal seperti itu,” kata Soleh Bantilan kepada wartawan saat di cegat usai pelantikan.
Sementara itu Wakil Bupati Amran Yahya menengarai bahwa penempatan pejabat eselon II, III dan IV digodong di luar Tolitoli . ”Soal penempatan pejabat yang dilantik itu, saya lihat ada kesan pengodokanya di lakukan di luar Tolitoli, yakni antara Surabaya- Singapura “kata wakil bupati dengan nada kesal sembari mengatakan bahwa dirinya tidak di hargai. ***