Ilong (deadline-news.com)-Palusulteng-Wali kota Palu, Drs. Hidayat, M.Si didampingi Kadis PU kota Palu, Ir.H.Iskandar Arsyad, M.Si menghadiri Ground Breaking pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan nasional dan jalan non-nasional Minggu (24/11- 2019).
Kegiatan yang dilaksanakan di seputaran Taman Ria, kota Palu tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Menteri PUPRI RI, John Wempi Wetipo, Gubernur Sulawesi Tengah, Drs.H.Longki Djanggola,M.Si dan Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapatta,S.Sos, M.Si.
Ground Breaking rehabilitasi dan rekonstruksi jalan yang rusak akibat bencana tanggal 28 September 2018 silam ini ditandai dengan pemecahan kendi oleh Wamen PUPR RI bersama Gubernur Sulteng dan pemerataan aspal pertama.
Selain itu, kegiatan tersebut juga menandai dimulainya pembangunan tanggul Tsunami atau tanggul penahan gelombang air laut di teluk Palu sepanjang 7,2 kilometer yang diberi nama Tanggul Laut Silae, Lere, Besusu Barat, dan Talise (Silebeta).
Sementara dalam hal rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana ini, Pemerintah kota Palu sendiri telah melakukan berbagai upaya seperti memperbaiki 90% jalan yang rusak dan membuka jalan di Huntap Tondo-Talise.
“Perbaikan 90% jalan di kota Palu itu senilai Rp. 16 Miliar (M) terus pembuatan jalan di Huntap Tondo-Talise dengan jalan lingkungan itu Rp. 100 Miliar. Itu semua menggunakan APBD kami,” ungkap Wali kota.
Menurut Wali kota tantangan yang dihadapi dalam masa rehabilitasi dan rekonstruksi ini adalah lahan. Dimana dana untuk rehab-rekon sudah siap, namun lahan yang akan digunakan belum ada kepastian.
“Kami bersyukur Menteri ATR sudah mengeluarkan surat tidak ada perpanjangan HGB bahkan apabila ada HGB yang masih berlaku itu bisa diambil sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Wali kota menyatakan dalam waktu satu atau dua hari kedepan, dirinya akan bertemu dengan Kepala Kanwil BPN Sulawesi Tengah yang baru guna memaparkan kebutuhan lahan untuk rehab-rekon pascabencana di kota Palu. ***