Ilong (deadline-news.com)-Palukotakailisulteng-Pekerjaan Pemeliharaan dan Preservasi ruas jalan nasional Lingadan dalam Kota Tolitoli-Silondou-Malala di Kabupaten Tolitoli provinsi Sulawesi Tengah diduga amburadul. Sehingga pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah sedang mengusut. Demikian informasi yang dihimpun di kantor Kejati Sulteng Kamis (11/4-2019).
Pasalnya proyek ruas jalan nasional tahun anggaran 2018 itu menghabiskan dana Negara sebesar Rp,8,995,078,000 (8,9 M). Aspal proyek pemeliharaan dan preservasi itu sudah banyak yang terkelupas, bahkan ada pula item pekejaan yang tidak diselesaikan oleh PT Bina Karsyam selaku rekanan.
Salah satu item pekerjaan yang masuk dalam kontrak namun tidak diselesaikan itu yakni pembuatan plat dueker, yang diduga ditinggalkan begitu saja oleh rekanan yang beralamat di jalan Tg Tururuka No.48 Palu itu.
Plat dueker yang seharusnya berfungsi sebagai saluran pembuangan air dari drainase itu terlihat masih terbengkalai dan tidak selesai dikerjakan.
“Kita juga heran, masa bikin plat dueker hanya sebelah saja, itupun tidak selesai. Entah apa maksudnya kontraktor seperti itu cara kerjanya,” ujar Mansur, warga Desa Kinapasan, Kecamatan Basidondo, Kabupaten Tolitoli, seperti telah diberitakan jurnalsulawesi.com sebelumnya.
Selain itu, kerusakan-kerusakan juga masih ditemui di beberapa titik sepanjang jalan ruas dari Kota Tolitoli-Silondou dan sejumlah titik ruas jalan nasional lainnya.
Hal senada juga diungkapkan Nurdin (42), warga Desa Lobuo, Kecamatan Dondo. Ia mengatakan, jalan di beberapa desa lainnya juga kondisinya sama dengan di desanya.
“Habis diperbaiki tapi masih banyak yang berlubang. Bahkan ada yang aspalnya sudah terlepas,” ujarnya.
Ia juga menyayangkan, besarnya anggaran yang dikucurkan negara tidak sebanding dengan hasil pekerjaan.
“Ada yang terkesan asal tempel tanpa dilakukan pengerukkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Pimpinan PT Bina Karsyam hingga berita ini naik tayang belum dapat dimintai tanggapan. Yongki salah seorang rekan kerjanya yang diduga join dalam pekerjaan ruas jalan nasional Lingadan dalam Kota Tolitoli-Silondou-Malala dengan menggunakan bendera PT.Bina Karsyam, yang dikonfirmasi via handpone selulernya dan pesan singkat Ahad (14/4-2019), tidak memberikan jawaban.
Namun, pada hari Sabtu ia kembali menunda dan mengatakan akan bersedia memberikan keterangan pada Senin (4/3/2019). Kemudian saat media ini kembali berupaya menemuinya, ia mengalak lagi untuk memberikan klarifikasi.
“Katanya beliau masih sibuk, belum bisa ketemu untuk dikonfirmasi,” kata orang dekat Pimpinan PT Bina karsyam itu.
Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PJN Wilayah I, Eko, yang menangani ruas jalan tersebut mengatakan, kalau untuk aspal yang retak, penanganannya dapat langsung dilakukan di atas aspal eksisting.
“Berbeda ketika kerusakan sudah sampai di lapisan pondasinya,” kata Eko melalui layanan WhatsApp, Selasa (26/2/2019) lalu.
Menurut Eko, kondisi ruas jalan di Tolitoli dalam beberapa tahun terakhir hanya dapat paket pemeliharaan rutin. Ada beberapa titik yang perlu dilakukan rehabilitasi.
“Tahun ini semua titik tersebut mudah-mudahan bisa diatasi. Semoga juga dapat penyedia jasa yang bagus tahun ini, supaya dapat mengakomodir kerusakan-kerusakan yang saya sampaikan tadi,” jelasnya.
Namun ia menampik bahwa penyedia jasa yang mengerjakan paket tahun ini kurang bagus.
“Saya tidak mengatakan kurang bagus, tetapi tahun ini kompleksitas pekerjaan lebih tinggi, jadi harus didukung oleh pelaksana yang baik. Kalau bermasalah, tindakan kita lalukan sesuai prosedur,” tutup Eko. (dikutip di Jurnalsulawesi.com).***