Panji (deadline-news.com) – Donggalasulteng- Selama menjadi ketua DPRD Donggala kurang lebih 3 tahun 6 bulan, Muhammad Yasin, S.Sos merasa demo yang dilakukan masyarakat Donggala paling berkesan.
“Yang paling berkesan selama menjadi ketua DPRD Donggala adalah demonstrasi masyarakat secara bertubi-tubi ke gedung dewan, dimana baru sebulan ngantor sudah didemo, sampai pada saat angket digulirkan dan sempat terkuras energi dan pikiran saya waktu itu,”ujar Yasin.
Moh.Yasin baru melewati separuh masa periodenya menduduki jabatan Ketua DPRD Donggala. Dan pada Sabtu (10/2-2018), akhirnya pamit kepada 29 orang koleganya sesama anggota legislatif.
Pelepasan kader Partai Gerindra itu berlangsung cukup sederhana di gedung legislator Sabtu,(10/2-2018).
Yasin berpamitan mundur dari anggota legislative, karena fokus ikut bertarung sebagai kontestan dampingi Kasman Lassa (Petahana) dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Donggala Tahun 2018 ini.
Sesuai ketentuan UU Nomor 10 Tahun 2016 pada pasal 7 ayat 2s yang berbunyi “Menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai anggota DPR, DPD dan anggota DPRD sejak ditetapkan sebagai calon peserta pemilihan.” Artinya, Yasin dapat dipastikan bukan lagi sebagai Ketua dan anggota DPRD Donggala setelah partainya memberi mandat dan amanah untuk maju dalam Pilkada Donggala.
Hadir dalam acara pelepasan Pimpinan DPRD Donggala yakni, Sofyan Yotolembah dan Abd. Rasyid Wakil Ketua, anggota legislatif, Sekretaris Dewan, seluruh Kepala Bagian dan staf Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Donggala.
Dalam pidatonya diruang sidang, Yasin menyampaikan, ucapan terima kasih atas segala bantuan serta kerja sama para kolega dan jajaran Sekretariat DPRD Donggala.
“Kepada seluruh anggota dewan, Sekwan, Kabag, dan para staf saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila ada tingkah laku saya yang tidak berkenan di hati bapak-bapak”. Ucapnya
Lanjut yasin,Selama lebih 3 tahun menjalankan tugas sebagai Ketua DPRD Donggala, seabrek pelajaran positif yang diperoleh dan petik,saya bangga dengan para anggota dewan di masa periode tersebut, karena setiap kebijakan yang dikeluarkan dan dihasilkan para legislator Donggala, sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ungkapnya terharu.
Selain pengalaman yang berkesan ada juga suka-dukanya jadi Ketua Dewan, tapi bila dipilah-pilah lebih banyak sukanya dan mengenai dukanya ini terasa “spesial” buat kami dan seluruh rekan-rekan di DPRD Donggala, dimana kadangkala sependapat di lain waktu berbeda pendapat lagi.
Bagaimana membangun komunikasi dengan pendekatan kekeluargaan kepada rekan-rekan anggota dewan yang lain walaupun berbeda bendera dan warna tetap bersama dan bersatu untuk kepentingan masyarakat Donggala. Pungkasnya penuh canda. (dikutip di Rajawalipost.com). ***