Ilong (deadline-news.com)-Palusulteng-Pengurus Daerah Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS- ADI) kota Palu menggelar aksi terkait CSR dan Donasi Alfamidi di kota Palu.
Aksi ini di ikuti puluhan massa aksi dengan rute aksi DPRD kota Palu, Kantor walikota Palu dan Alfamidi Senin (18/10-2021).
Dalam aksi itu LS-ADI mengeluarkan dua tuntutan yaitu:
- Cabut izin investasi Alfamidi jika tak kunjung merealisasikan kewajibannya
-
Transparansi arah CSR dan Donasi Alfamidi
Koordinator Lapangan Muazim menyampaikan bahwa Alfamidi di kota palu saat ini memiliki sekelumit masalah yang harus diselesaikan.
“Alfamidi hari ini memiliki banyak permasalahan mulai dari CSR hingga donasi yang tidak jelas kemana arahnya yang tentunya semua masyarakat kota palu bertanya-tanya terkait hal tersebut,” ucap Ajim sapaan akrabnya.
Mengingat salah satu CSR dari Alfamidi yakni belum dipenuhinya rehabilitasi taman Nasional yang terletak di belakang hotel Santika sampai hari ini belum terselesaikan.
Massa aksi yang berorasi di depan kantor DPRD kota palu menyuarakan agar DPRD Kota Palu kembali memberikan fungsi pengawasan dan kontrolnya.
Massa aksi yang di temui oleh kepala bagian persidangan ibu Gladys levina mengatakan saat ini anggota dewan sedang tidak ada di kantor dan kembali akan di adakan rapat membahas hal tersebut tetapi kita menunggu Anggota berada di kantor dulu.
Di titik kedua yaitu kantor walikota palu untuk kembali memperjelas perjanjian dari Alfamidi.
“Saya hanya menegaskan agar pemerintah kota Palu mendesak pihak Alfamidi untuk menunaikan janjinya dan jika tidak mampu maka silahkan cabut izin usaha di kota palu dan silahkan angkat kaki dari kota palu,” tegasnya.
Dikesempatan lain massa aksi juga mendatangi kantor Alfamidi cabang Sulawesi Tengah dan kembali berorasi sebelum akhirnya beraudiensi dengan pihak Alfamidi.
“Jelas tadi kami sudah melakukan audiensi dengan pimpinan cabang Alfamidi di Sulteng dan bahkan sempat komunikasi dengan salah satu pimpinan di kantor pusat di Jakarta tetapi kami menganggap bahwa pihak Alfamidi terkesan lempar bola dengan Pemkot Palu tentang masalah rehabilitasi taman Nasional,” tandas ajim.
Sementara itu pihak Alfamidi Sumarno yang dikonfirmasi via chat di whatsappnya memberikan tanggapa emosional.
“Aku mau kasih jawaban juga percuma kalian ngga paham terusin aja, niat nya sdh jelek kalian, doa saya mudah mudahan di berikan jalan yg lurus itu aja, udah ya bukan ranah aku jawab,”tulis Sumarno.
Sebelumnya telah diperoleh informasi bahwa Alfamidi Palu membantu pemerintah membangun taman nasional dengan anggaran kurang lebih Rp, 4 miliyar.
Selain itu mengatasi pengangguran, karena sekitar 100san usia kerja di kota Palu diserap pihak Alfamidi sebagai karyawan. ***