Haris (deadline-news.com)-Morowalisulteng-Tim satgas Corona Pemkab Morowali terus melakukan survey lapangan, untuk mendapatkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) maupun orang dalam resiko (ODR), mengenai kevalidan data di Kabupaten Morowali terkait semakin merebaknya virus corona (Covid-19) yang sedang melanda Dunia termasuk Negara Indonesia pada saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali yang sekaligus ditunjuk sebagai juru bicara Pemerintah Kabupaten Morowali dalam kasus covid-19 Ashar Ma’ruf mengatakan hasil olah data Pemerintah Daerah (HODPD), Kabupaten Morowali dari beberapa titik pos pemantauan diantaranya laporan dari tim posko Buleleng, Solonsa, Bandara Morowali , Pelabuhan laut Bungku Tengah, Palabuhan laut Bungku Selatan dan tim posko pelabuhan laut Menui Kepulauan menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan pada Selasa (24/3-2020) sebanyak 2.103 orang yang berstatus orang dalam resiko (ODR).
Menurut Ashar ke 2.103 Orang Dengan Resiko tersebut karena yang bersangkutan baru pulang dari daerah yang sudah dinyatakan positif Corona oleh pemerintah.
“Mereka ini masuk dalam pantauan tim satgas karena habis berpergian dari daerah yang oleh Pemerintah dinyatakan positif Corona seperti Jakarta, Makasar dan juga Kendari dan Daerah lain,”katanya.
Ditambahkan Ashar sampai saat ini untuk pasien yang terjangkit penyakit mematikan tersebut belum ada di Kabupaten Morowali karena gejala dan perawatn serta pengobatannya mengarah ke pengobatan penyakit lain,tetapi tetap dibuat protap tatalaksana “Corona” karena pasien riwayat bepergian kedaerah yang terjangkit virus.
Lebih jauh Ashar menyebutkan info dilapangan bahwa ada 2 pasien yang dirawat diklinik PT IMIP dan 1 orang dirawat di RSUD Morowali untuk 2 orang yang dirawat di PT IMIP sudah keluar oleh pihak klinik PT IMIP menyatakan yang bersangkutan sudah sehat dengan catatan karantina mandiri dirumah dan dikontrol selama masa pemantauan.
“Begitu info kemarin pada saat kami berkunjung ke klinik PT IMIP ada dua pasien yang saat ini yang sudah keluar dan dinyatakan sembuh tapi harus menjalani karantina dirumah masing-masing,”tutupnya. ***