Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com-Donggala-Setelah pusat pemerintahan dipindahkan dari wilayah Palu ke Banawa kurang lebih 20 tahun lalu, dizaman pemerintahan HN.Bidja, S.Sos Donggala telah mengalami kemajuan yang signifikan. Kabupaten Donggala sebagai kota tertua di Sulteng ini menyimpan kekayaan wisata alam yang cukup banyak. Hanya saja pengelolaannya kurang maksimal.
Saat Kabupaten Donggala dipimpin HN.Bidja, destinasi wisata di daerah itu hampir semua hidup dan setiap pekan ramai dikunjungi, baik wisatawan lokal maupun manca negara. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas yang telah dibangun di lokasi-lokasi wisata ketika itu. Bahkan masih ada sisa-sisa bangunan yang berdiri kokoh. Seperti destinasi di Pantau Kaluku, pusat laut (pusentasi-red) dan Tanjung Karang, telah dibangun cotagge-cotagge, panggung hiburan, balai pertemuan dan kasebo. Fasilitas destinasi wisata itu ada yang terbuat dari kayu, batang kelapa dan stengah permanen.
Awal pindahnya pemerintahan HN.Bidja ke Banawa, Kabupaten Donggala disebut kota antik. Sebab memang kota Donggala sangat antik. Apalagi destinasi wisata pantai di wilayah Donggala memang indah dan menjanjikan. Kemudian pada periode pemerintahan Ardja Lamarauna dan Habir Ponulele, destinasi wisata itu seakan-akan ditinggalkan. Bahkan “mati, ” bangunan-bangunan di lokasi tempat wisata tak terawat. Bahkan beberapa bangunannya mengalami kerusakan, instalasi air bersih (tawar) rusak dan jalan menuju ke lokasi wisata juga pada rusak. Padahal setiap akhir pekan atau hari libur destinasi wisata di Kabupaten Donggala dimasa pemerintahan HN.Bidja itu ramai dikunjungi, baik wisatawan manca negara maupun lokal. Bahkan hampir setiap tahun ada ivent di lakosi wisata itu. Masa itu Dr.Suaib Dajafar, M.Si sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Kurang lebih dua tahun pemerintahan Drs.H.Kasman Lassa, SH memimpin Kabupaten Donggala, obyek-obyek wisata mulai mendapat perhatian serius. Bahkan Bupati Kasman akan mencanangkan Kabupaten Donggala sebagai kota wisata. Keseriusan Bupati Kasman Lassa menggarap dan menghidupkan destinasi wisata di daerahnya itu, ditandai dengan dibangunnya fasilitas pendukung di lokasi tujuan wisata.
Sebut saja, anjungan pantai Gone Ganti yang dulu jaman pemerintahan Habir Punulele telah dibangun jalan lingkar sepanjang pantai dengan merekayasa laut menjadi kolam alam. Selain itu tempat-tempat penjualan makanan dan minuman juga telah tersedia. Dan saat ini Bupati Kasman Lassa membangun fasilitas olahraga Futzal dan tempat tongkrongan yang akan dilengkapi fasilitas wi-fi, sehingga menambah suasana nyaman dan betah nongkrong dan berolah raga di anjungan pantai Gone Ganti itu.
Di kabupaten Donggala terdapat banyak lokasi destinasi wisata, diantaranya anjungan Gone Ganti, Tanjung Karang, Pusat Laut, Pantai Kaluku, gedung peninggalan penjajah Belanda, pantai Enu dan masih banyak yang lainnya. Donggala memang kaya akan destinasi wisata laut, hanya saja pengelolaannya yang perlu di maksimalkan. “Kalau HN.Bidja Donggala terkenal dengan icon kota antik, maka dijaman pemerintahan Kasman Lassa berubah icon Donggala jadi kota Wisata. ***
Donggala Dari Kota Antik Menuju Kota Wisata
Antasena Ramadhan Tri Putra3 min baca