Antasena (deadlinews.co) – Aceh – Donasi dari tiga organisasi media siber di Sulteng yakni Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulteng senilai Rp11 juta, akhirnya tersalurkan kepada lima wartawan korban banjir di sejumlah kabupaten di Aceh.
Para wartawan penerima masing-masing menerima dana senilai Rp2,2 juta, penyaluran donasi itu dilakukan melalui Ketua JMSI Aceh, Hendro Saky, Sabtu (6/12/2025).
Hendro mengatakan, lima orang wartawan tersebut, merupakan korban banjir bandang yang dari identifikasi pihaknya, termasuk kategori paling parah terdampak dari becana banjir tersebut.
Kata Hendro, uang tunai itu, merupakan bantuan dari organisasi perusahaan pers di Sulawesi Tengah (Sulteng), yakni JMSI, SMSI dan AMSI.
“Jadi, posisi kami hanya membantu menyalurkan,” sebutnya.
Wartawan yang dibantu sudah melalui serangkaian pengumpulan informasi dan data yang valid terkait dengan kondisi lima wartawan yang dibantu uang tunai tersebut.
Awalnya, lanjut Hendro Saky, pihaknya berencana memperbesar jumlah wartawan yang menerima bantuan uang tunai itu. Namun, dengan pertimbangan tertentu, lebih memilih alternatif memperbanyak jumlah bantu dengan memperkecil jumlah penerima.
“Jadi, jumlah penerimanya kita perkecil agar uang tunai yang diterima bisa lebih besar,” sebutnya.
Pertimbangan itu, lanjut Hendro Saky kemudian, didasarkan pada faktor beratnya dampak bencana yang diterima oleh para pewarta tersebut. Jadi, dengan uang tunai senilai Rp2,2 juta itu, harapannya, para jurnalis bisa membeli perlengkapan rumah tangga yang rusak akibat banjir, seperti kompor gas, tabung gas, atau kebutuhan lainnya.
Nah, dengan begitu, para pewarta itu bisa kembali menjalankan aktivitasnya untuk mewartakan kondisi bencana yang terjadi di daerahnya masing-masing, ujar Hendro.
Lima pewarta yang menerima bantuan uang tunai senilai Rp2,2 juta itu, yakni, Salman wartawan AJNN.net di Pidie Jaya, Haiqal di Aceh Utara-Lhokseumawe, Yunis wartawan koalisi.com di Aceh Utara.
Selanjutnya, Zulfitra wartawan Metropolis di Aceh Tamiang dan Edi Anwar wartawan Aceh Portal di langsa, serta Asrul wartawan AJNN di Aceh Tamiang. ***


























