Bang Doel (deadline-news.com)- Palu- Salah satu pasar modern di kompleks Palu Grand Mall (PGM) yakni Hypermart mendapat sorotan. Pasalnya, dengan “modus” melakukan discount besar-besaran, ternyata sebagai strategi untuk menghabiskan produk-produk makanan dan minuman yang telah mendekati kadaluarsa. Discount yang ditawarkan yakni antara 70-80 persen.
Sementara dalam aturannya barang dagangan yang akan dikonsumsi selayaknya ditarik satu bulan sebelum jatuh tempo kadaluarsa, sebagai upaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat dikonsumsi masyarakat.
Beberapa produk yang ditawarkan dengan discount besar-besaran tersebut diantaranya, saus tomat, susu Anlene, kopi instan ABC, Cornet fish, Cornet Beef, Makaroni. Kemudian bumbu dapur seperti Masako, Kecap Bangau, makanan snack serta soft drink Big Cola dan Coca Cola. Dan masih banyak lagi beberapa produk yang ditumpuk pada trolly etalase yang sama dengan diberi label Discount 70% dan 80%.
Produk-produk tersebut rata-rata sudah mendekati masa kadaluarsa. Salah satunya Susu Anlene akan kadaluarsa pada 1 April 2017. Bahkan Coca Cola sudah akan kadaluarsa pada 20 Maret 2017.
Hal ini membuat keprihatinan bagi beberapa warga utamanya konsumen, harusnya management Hypermart lebih peka dan selektif dalam menata kelolah produk-produk yang diperjual belikan. “Bagaimana jika konsumenya dari luar kota yang tidak paham dan tidak melihat tanggal kadaluarsanya,”kata Wawan warga Kecamatan Besusu.
Disatu sisi produk makanan dan minuman tersebut diberi lebel diskon selangit mulai 70 sampai 80 persen. Tentunya bagi warga awam, hal ini sangat menggiurkan dengan tidak mempertimbangkan dampak dengan mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut.
Besaran discount yang menggiurkan itu membuat selisih harga yang sangat jauh. Contohnya, Cornet yang harga normal Rp30.900,- /Pcs menjadi Rp9.060,-/Pcs.
Ia berharap sebaiknya pihak management segera menarik produk-produk tersebut dan tidak lagi di perjual belikan. “Jangan nanti sudah jatuh korban baru mengambil sikap dan tindakan,”cetusnya.
Wakil Manager Hypermart Hasan yang dikonfirmasi menuturkan, tidak mungkin pihaknya menjual makanan dan minuman yang telah kadaluarsa. Kalau pun mendekati waktu kadaluarsa karena pihak merasa yakin bahwa makanan dan minuman tersebut masih aman dan layak untuk di konsumsi.
Ia juga tidak menampik jika salah satu strategi management untuk menghabiskan barang dagangan yang akan masuk kadaluarsa di diskon besar-besaran. “Ini strategi kami, lain halnya jika telag kadaluarsa pasti kami tarik dari pasaran,” pungkasnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Devisi Groseris Hypermart James. Menurutnya, jika barang-barang tersebut bersifat produk fresh, maka sangat jelas tanggal dan waktu untuk tidak lagi diperdagangkan.
Salah satu produk yang sudah mendekati masa kadaluarsa dan dijual dengan discount besar-besaran.
“Ini berbeda dengan produk yang memiliki knowledge. Bila produk yang menggunakan knowledge, pasti sudah kami tarik sesuai dengan ketentuannya. Memang tidak semua produk harus ditarik sebelum jatuh tempo masa kadaluarsanya. Ada juga yang baru ditarik satu hari menjelang batas kadaluarsa,” terang James.
James juga menjamin jika produk yang dijual dengan discount besar-besaran itu masih aman dan layak konsumsi.
Sementara Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulteng Salman Hadiyanto menegaskan harusnya sebulan memasuki tenggang waktu kadaluarsa, maka makanan dan minuman yang diperdagangkan segera ditarik dari pasaran. Namun jika pihak management Hypermart bisa memberikan jaminan kemudian dibelakang hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka bersedia juga bertanggungjawab.
“Jika ada korban dari pihak konsumen, maka management Hypermart harus pula tanggungjawab, ” tandasnya. (Juralsulteng.com).***