PALU, Koran Pedoman – Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengaku bahwa dirinya merasa selama ini Sulawesi Tengah dianaktirikan dalam hal listrik. Padahal kata Longki, sumberdaya kelistrikan di wilayah ini cukup melimpah sehingga PLN Palu seharunya tidak lagi bergabung dalam wilayah Suluttenggo (Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo).
“Kami menganggap dengan kita bergabung kepada Suluttenggo kita merupakan daerah yang dianaktirikan. Kita diabaikan bahkan kita tidak dipedulikan sama sekali. Untuk itu melalui bapak Wapres kemarin kami sampaikan surat permohonan kami agar regional Palu pisah dari Suluttenggo,” kata Longki saat melakukan pertemuan dengan kepala PLN Area Palu Novalince Pamuso Sabtu (31/1/2015).
Menurut Longki, ada dua daerah yang meminta berpisah dan berdiri sendiri untuk mengurus listriknya. Daerah itu adalah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Saat ini, Sulteng masih tergabung dalam Regional Suluttenggo dan Sulbar masih berada di Sulseltrabar (Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat).
“Sehingg nanti di wilayah Sulawesi ada tiga regional, yakni regional Sulawesi Utara Gorontalo, Regional Sulawesi Tengah Sulawesi barat dan Regional Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara. Itu usulan kami kepada PLN mudah-mudahan ini menjadi perhatian yang sungguh-sungguh,” lanjut Longki.
Sementara itu, menyangkut janji PLN untuk menyelesaikan persoalan listrik di pertengahan Februari 2015 ini, Gubernur Longki Djanggola mengaku akan terus mengawal pengerjaan transmisi PLTA Sulewana oleh PLN hingga seluruh transmisi listrik tersebut berfungsi.
“Pasti Saya kawal terus sampai dia berfungsi. Jadi Insya Allah, sama-sama kita kawal. Janjinya ini lagi pertengahan februari tapi saya tidak mau menekankan pertengahan februarinya, Saya minta februari ini betul-betul sudah berfungsi,” tegas Longki Djanggola kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Kepala PLN Palu Sabtu (31/1/2015) di kantor PLN Palu.
Menurut Longki, dirinya juga menghendaki seperti apa yang menjadi tuntutan-tuntutan masyarakat. Saat ini kata Longki, pengerjaan transmisi PLTA Sulewana oleh PLN sudah mencapai 98 persen.
“Mudah-mudahan dengan selesainya transmisi pasokan listrik cukup, tidak akan ada lagi pemadaman, tidak akan ada lagi byar pet dan lain-lain,” lanjut Longki.(Sumber:kabarselebes.com)