Bandungjabar (deadline-news.com)-Penghargaan tersebut diberikan karena Bupati kelahiran Parepare, 7 Februari 1963 tersebut, menunjukkan prestasi dan kontribusi secara nyata terhadap pembangunan bangsa pada umumnya dan pengembangan ITB pada khususnya.
“Beliau dipandang teman-teman dari sisi keahlian perencanaan wilayah kota berhasil menjadikan daerah yang tadinya dianggap tidak produktif menjadi produktif,” kata Rektor ITB Kadarsah Suryadi di Bandung, Sabtu, 20 Agustus 2016.
Nurdin Abdullah yang menjadi Bupati Bantaeng di periode kedua itu menjadi satu-satunya penerima penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama tahun ini. Penyerahan penghargaan diberikan dalam Sidang Senat Terbuka bersamaan peringatan 96 tahun pendidikan tinggi teknik di Indonesia yang dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.
Kadarsah menambahkan penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama diberikan pada pejabat pemerintah yang dinilai punya prestasi menonjol. “Beliau berhasil melakukan perencanaan wilayah kota dari yang tadinya tidak dilirik orang menjadi dilirik orang,” kata Kadarsah.
Sebelumnya penghargaan itu mayoritas diberikan pada menteri serta gubernur. Tahun lalu misalnya, penghargaan serupa diberikan pada Indroyono Soesilo, yang kala itu menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman.
Pada sidang senat terbuka itu ITB juga menyerahkan penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama, Ganesa Wirya Jasa Adiutama, Ganesa Widya Jasa Utama, serta Ganesa Wirya Jasa Adiutama. Dalam sidang terbuka itu Rektor ITB juga mengangkat Menteri Airlangga Hartanto sebagai Anggota Kehormatan Keluarga Besar ITB.
Penyanyi Sam Bimbo alias Muhammad Samsudin Dajat Hardjakusumah misalnya salah satu penerima penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama. Sarjana Seni Rupa ITB lulusan tahun 1968 ini dinilai memiliki reputasi baik serta konsisten dalam bermusik, sekaligus aktivis perlindungan hak cipta dalam dunia musik.
Enam orang lainnya yang mendapat penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama bagi figur yang dianggap berjasa bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu adalah Profesor Kikuo Matsui dari Kyushu University Jepang, Profesor Phil Cummins dari Australian National University, almarhum Soedjono Kramadibrata, pendiri Akademi Bambu Nusantara Mukoddas Syuhada, ahli lingkungan Profesor Muhamad Awang dari Niversity Putra Malaysia, serta Ninok Leksono.
Penerima penghargaan Ganesa Wirya Jasa Adiutama bagi figur atau kelompok yang dianggap berjasa bagi pengembangan ITB adalah AUN/SEED- Net, Hilmi Panigoro, Sobri Syawie, Theodore Permadi Rachmat, almarhum Laksamana TNI AL Soekaryo, Marzuki Abdullah, serta Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) ITB.
Di kesempatan itu ITB juga memberikan penghargaan Ganesa Widya Jasa Utama pada Rauf Purnama, Isa Rachmatarwata dan Andrari Grahitandaru. Lalu penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama pada Yuddy Setyo Wicaksono, Rully Chairul Anwar, Yunendar Aryo Handoko, Richard Budihadianto, Husni Sabar, Darmawan Saleh, Purnomo Prawiro, Aidil Juzar, Zulhelfi Abidin, Ikatan Alumni Elektro ITB, serta Ikatan Alumni ITB 78.
Atas penghargaan yang diterimanya, Nurdin mengatakan, “Penghargaan itu bukan semata untuk saya. Ini hasil kerja kita semua. Bantaeng semakin dikenal berbagai terobosannya dan kerjasamanya baik dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Nurdin.
Ia mengimbau Pemerintah Bantaeng tidak terlena dengan penghargaan yang diterima selama ini. “Tetapi kita juga jangan terlena dengan penghargaan yang diberikan. Kita harus jadikan motivasi untuk semakin inovatif bekerja untuk kemajuan bersama,” katanya. (dikutip di Lam Web Apkasi).***