IKLAN 160X600
IKLAN 160X600
Laporan UtamaMorowali

Benarkah Kemiskinan Ekstrem Sudah Nol di Morowali?

171
×

Benarkah Kemiskinan Ekstrem Sudah Nol di Morowali?

Sebarkan artikel ini
Foto Pj Bupati Morowali Ir.H.A.Rachmansyah Ismail,M.Agr,MP menyerahkan sembako murah ke 4300 masyarakat penerima paket. Foto Bang Doel/deadlinews.co

“Pemda Anggarkan Rp, 4 juta perKK, BLT 2024”

Bang Doel (deadlinews.co)-Morowali-Beberapa waktu lalu, saat melakukan kunjungan kerja ke Morowali anggota legislatif (Aleg) Fraksi PKS DPR RI, Toriq Hidayat mengaku heran dikarenakan tingkat kemiskinan di Morowali berada di level 13 persen.

Angka tersebut berasal dari pemaparan Pemerintah Daerah saat Anggota Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja dalam rangka peninjauan infrastruktur dan transportasi ke Kabupaten Morowali.

Kemudian data badan pusat statistik (BPS), menunjukkan angka kemiskinan di kabupaten Morowali mencapai 16.500 jiwa atau sekitat (10,05%) tahun 2020.

Kabupaten Morowali dengan luas wilayah 3.037,00 km² dan berpenduduk sebanyak
170.415 jiwa per tanggal 30 Juni 2022, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, dan sebanyak 176.244 jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023.

Morowali adalah kabupaten terluas ke-10, terpadat ke-9, dan memiliki populasi terbanyak ke-12 di Sulawesi Tengah.

Perut bumi Kabupaten Morowali sangat kaya akan potensi tambang Nikel, galian C, tanahnya subur untuk lahan pertanian dan perkebunan kelapa sawit.

Investor berlomba-lomba masuk ke Morowali. Salah satu yang terbesar adalah PT.Bintang Delapa Mineral yang didalamnya terdapat kawasan Industri yakni PT.IMIP.

Kemudian yang terbaru kedua terbesar adalah PT Baoshuo Taman Industry Invesment Group (BTIIG) atau yang di kenal dengan nama Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP) berada di desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat.

Puluhan izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Morowali itu. Bahkan ada yang tumpang tindih. Ada juga pengusaha tambang yang nekat menggarap lahan diluar IUPnya. Mengambil material sekitar 10-15 kilometer dari lokasi IUPnya.

Lebih parah lagi ada pengusaha tambang yang hanya bermodalkan izin operasional pinjaman. Tapi diduga melakukan eksplorasi.

Dan ironisnya lagi, walaupun Morowali daerah kaya akan pertambangan, namun masih banyak masyarakatnya yang hidup dibawah garis kemiskinan. Seperti ditulis dari awal terdapat 16.500 jiwa penduduk miskin di daerah kaya akan tambang itu.

Bukan hanya kemiskinan, tapi juga rawan bencana alam, seperti banjir bandang. Sebab pengambilan material tambang ini segala tumbuhan dan hutan didalamnya dibabat habis.

Lalu apa Kata Penjabat Bupati Morowali Ir.H.A.Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP melalui Kepala Dinas Sosial Arifin Lakane terkait isu kemiskinan ekrem itu?

Menurutnya kurun waktu 2 bulan ini tak ada lagi masyarakat miskin ekstrem. Kalaupun masih ada yang berpendapatan rendah itu memang benar ada, tapi yang miskin ekstrem sudah nol atau sudah tidak ada.

“Terkait masyarakat berpendapatan rendah, pemerintah daerah Morowali telah menganggarkannya dalam bentuk pemberian bantuang langsung tunai (BLT) sebesar Rp, 1 juta perbulan dan berlaku 4 bulan. Artinya ada Rp, 4 juta per kepala keluarga (KK) selama 4 bulan terhitung mulai Januari hingga April 2024,”jelasnya.

Penyaluran BLT ini pemda morowali bekerja sama dengan bank sulteng. Diamana setiap penerima blt menggunakan rekening bank sulteng.

Ia mengatakan semua masyarakat berpendapatan rendah mendapatkan blt tahun 2024 mendatang.

“Semua dapat tidak ada yang terlewatkan. Dan untuk penyalurannya Kerjasama dengan bank sulteng melalui rekening bank,”jelas Arifin Lakane.

Dalam perannya menghapus kemiskinan sekstrem, pemda morowami diganjar Rp, 11,6 miliyar oleh kementeri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan RI pada Jumat (10/11-2023) di Istana Wakil Presiden.

Adalah Pj Bupati Morowali Ir.H.A.Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP yang langsung menerima dana apresiasi penghapusan kemiskinan Ekstrem itu di Istana wakil presiden KH.Ma’ruf Amin.

Kepala bidang pemberdayaan sosial Dinas Sosial kabupaten Morowali Nurlaela yang dikonfirmasi data dan total anggaran bantuan Rp, 4 juta perkk bagi masyarakat berpendapatan rendah, mengaku belum final, sehingga belum dapat memberikan data akuratnya.

“Maaf pak masih belum final jadi datanya belum ada sama kami,”aku Kabid Nurlaela menjawab deadlinews.co group detaknews.id Senin (4/12-2023) di kantornya. ***

IKLAN 600X200
IKLAN 160X600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN 600X200