Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Walau proyek penanggulan pantai teluk Palu telah selesai pasca bencana alam dalam program rehab rekon pemerintah Pusat, namun masih menyisahkan masalah ditengah-tengah masyarakat.
Adalah proyek tambatan perahu untuk nelayan Silae, Lere, Besusu dan Talise (SILABETA) di empat titik yang masih “terhambat” itu.
Pasalnya pihak Loan Asian Development Bank (ADB), belum memberikan persetujuan. Padahal pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR menjanjikan pembangunan tambatan perahu di empat titik itu.
Proyek tambatan perahu itu adalah tambahan pekerjaan yang dijanjikan pemerintah pusat melalui Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) dengan liding sektornya Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III di Palu.
Kepala satuan kerja (Kasatker) PJSA BWSS III Palu Zukfikar yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengatakan proyek tambatan perahu untuk nelayan Silabeta belum jalan. Soalnya masih menunggu persetujuan ADB.
“Belum jalan Pak kegiatan tambatan perahu, kami masih menunggu persetujuan dari ADB terhadap kelengkapan dokumen pendukung yg disiapkan oleh konsultan desain,”aku Zulfikar menjawab konfirmasi deadline-news.com.
Pelaksana Proyek rehab rekon penanggulan pantai Silabeta PT.Adhi Karya Ady Sucipto yang dikonfirmasi via chat di whatsappnya mengaku masih menunggu perintah dari BWSS III.
“Masih menunggu perintah dari BWSS Bossku,”tulis Ady.
Sebelumnya puluhan Nelayan mendatangi DPRD Kota Palu mengadukan nasib mereka terkait janji pemerintah baik pusat (PUPR) maupun kota terkait tambatan perahu mereka. ***