Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Proyek pembangunan Bendungan dan jaringan Irigasi terbesar di Sulawesi Barat sedang dalam proses.
Saat ini sementara pembukaan akses jalan ke lokasi sepanjang 25 kilometer dari ruas jakan poros Nasional Topoyo Mamuju menuju lokasi sungai yang akan di bendung.
“Sementara pembukaan Akses masuk
Dari poros kurang lebih 25 km,”kata Kabalai Wilaya Sungai Sulawesi (BWSS) III Palu Taufik,S.ST.MT menjawab konfirmasi deadline-news.com Jum’at (5/11-2021).
Secara administratif, Bendungan Budong-Budong berada di Desa Salulebo, Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuji Tengah dengan daerah layanan meliputi Daerah Irigasi Tobadak, Sulobaja, Bambadaru, Sallogata, Tinali, Barakkang, dan Lembah Hada.
Tidak tanggung-tanggung proyek bendungan Budong-Budong ini terbesar anggarannya, karena mencapai Rp, 1,24 Triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan sistem pembiayaan multi yers.
Dikutip di IDN Financial.com dituliskan sebagai kabupaten termuda di Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju Tengah membutuhkan pembangunan infrastruktur dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing serta mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut mendukung pengembangan Kabupaten Mamuju Tengah sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Mamuju pada 2013 melalui pembangunan sejumlah infrastruktur, salah satunya Bendungan Budong-Budong yang dilaksanakan mulai tahun 2020.
“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun menelan biaya besar itu dapat bermanfaat, karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Bendungan Budong-Budong dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu ini, tepatnya di Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan kapasitas tampungan 65 juta m3 dalam rangka pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) seluas 3.500 hektare.
Sehingga dapat meningkatkan intensitas tanam untuk lahan potensial sawah seluas 2.777 hektare, perkebunan kelapa sawit seluas 16.135,971 hektare, dan sawah eksisting seluas 230.907 hektare.
Saat ini pembangunan Bendungan Budong Budong, yang meliputi bendungan utama, bangunan pelimpah, dan bangunan pengelak, sedang dalam proses pembangunan jalan dan jembatan untuk akses masuk ke lokasi sungai.
Adalah PT Brantas Abiraya (Persero) yang merupakan salah satu perusahaan konstruksi milik negara ini yang menjadi pemenang dalam proses lelang beberapa waktu lalu untuk menangani pembangunan Bedungan bernilai total Rp 1,24 triliun dengan target selesai tahun 2023. ***