Bang Doel (deadlinews.co)-Palu-Data pemilih pada Pemilihan umum (Pemilu) 2024 anggota legislatif, DPD RI dan presiden dan wakil presiden sepertinya tidak akurat.
Bagaimana tidak sejumlah pemilih diacak, seperti yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) 18 tower RRI kelurahan Tondo kecamatan mantikolore yang pemilih terdaftar 267 orang.
Adalah keluarga Prof Saiful Darman yang beralamat di perumahan dosen untad Tondo mengalami pengacakan tempat pencoblosan yakni di TPS 18 Tondo yang jaraknya kurang lebih 5 kilometer (km) dari kediamannya.
Padahal disebelah rumah Prof Saiful Darman ada tps. Sehingga Prof Saiful bertanya-tanya ada apa tps pemilih diacak?
Kata prof Saiful wajar kalau orang curiga akan adanya potensi kecurangan. Sebab sangat jelas lokasi para pemilih diacak seperti yang kami alami sekeluarga.
“Ini kan menyusahkan pemilih, data kpu kurang mantap, kordinasi pendataan ditingkat rt/rw kurang baik oleh komisi pemilihan umum (KPU). Mestinya calon pemilih dikelompokkan di rt/rwnya masing-masing bukan diacak seperti ini,”tegas dosen senior untad itu.
Kata Saiful bayangkan saja ada tps didepan rumah, kok kita dilempar jauh memilih yang jaraknya kurang lebih 5 km.
“Kalau diacak seperti ini bisa saja orang tidak mau datang memilih, karena dengan jauhnya tempat memilih (tps), sehingga orang berindikasi ini praktek kecurangan,”tandasnya.
Bukan hanya Prof Saiful yang mengalami pengacakan lokasi tps, tapi ada juga yang pemilih di eks lokalisasi tondo bawah dilempar jauh ke tps di Vatutela atau batu telah.
Bukan hanya pemilih yang diacak, tapi juga tinta hampir penanda usai pencoblosan.
Salah seorang komisioner kota Palu Idrus yang dihubung via telepone seluler untuk keperluan konfirmasi sampai berita ini naik tayang belum memberikan jawaban konfirmasi. ***