mengatakan Indonesia terlambat dalam membangun pariwisata. Namun kini pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan negara lain.
“Kekayaan wisata Indonesia sangat besar dan harganya sangat bagus, tetapi tidak laku di pasar wisata international. Kenapa? Kurang promosi,” kata Arief pada Seminar Nasional Menata Potensi dan Dukungan Infrastruktur Menuju Industri Pariwisata yang Modern di Hotel Grand Inna, Padang, Sumatera Barat, Rabu (7/2-2018).
Arief mengatakan, sebelum menjadi menteri, Indonesia hanya dikunjungi 10 juta wisatawan asing (wisman). Sementara Thailand dikunjungi 35 juta dan Singapura 30 juta wisman. “Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga, meskipun potensi wisata Indonesia jauh lebih besar,” katanya pada acara yang terangkai dengan Hari Pers Nasional (HPN) 2018.
Ketika itu. Arief manambahkan, peringkat pariwisata Indonesia ada di nomor 100 dari 147 negara. “Alhamdulillah, kita sekarang rangkingnya sudah naik di angka 40 dengan pertumbuhan pariwisata di atas 22 persen, ” katanya. (dikutip di harian momentum.com). ***