Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Silahturrahmi merupakan suatu metode atau cara efektif untuk meningkatkan komunikasi antara komponen masyarakat sehingga akan dapat saling bertukar informasi, menyamakan pemahaman serta tentunya akan dapat mengurangi sikap kecurigaan satu sama lainnya.
Oleh karena itu pada hari Senin (20/11-2017) Korem 132 Tadulako bertempat di Aula Manggala Sakti melaksanakan Komunikasi Sosial dengan komponen masyarakat Provinsi Sulteng.
Kegiatan ini dihadiri Kepala kesbangpol Prov sulteng, Dan/Kasatdisjan jajaran Korem 132 Tadulako dan para Kasi Korem 132 Tadulaku, Pimpinan FKPPI Prov Sulteng, Kepala satuan Menwa, mahasiswa Untad dan keluarga besar FKPPI dan PPM.
Dalam sambutannya, Danrem 132 Tadulako yang di bacakan oleh Kasrem Letkol Inf Andrian Susanto mengatakan kegiatan Komsos ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan ikatan kebersamaan dan kekeluargaan yang selama ini telah terjalin dengan baik.
“Melalui acara ini kami juga ingin memiliki kesamaan cara pandang utamanya dalam upaya mengelola semua potensi yang dimiliki bangsa ini menjadi ruang, Alat dan kondisi Juang yang tangguh dalam rangka melanjutkan pembangunan bangsa demi tegaknya keutuhan NKRI,”jelas Kasrem.
Selain itu, juga menumbuh kembangkan rasa patriotisme tanpa pamrih, sebagai perwujudan Nasionalisme dalam menjaga dan mengamankan Pancasila dan UUD 1945 dikalangan Keluarga Besar TNI, FKPPI dan Menwa serta untuk mengkaji berbagai Fenomena potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang mengancam eksistensi NKRI dari berbagai perspektif.
Sebagai salah satu komponen bangsa, Keluarga Besar TNI, FKPPI dan Menwa harus mengenal benar kondisi bangsa dan negaranya. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang majemuk dan beraneka ragam.
Bangsa kita dikenal luas sebagai bangsa yang memiliki keindahan budaya dan peradaban yang tinggi. Kemajemukan dan keaneka ragaman itu pula yang menjadi kekuatan utama bangsa ini untuk tetap eksis dalam tatanan kehidupan masyarakat dunia.
Memelihara dan meningkatkan hubungan antara Prajurit TNl-AD dengan Keluarga Besar TNI, sehingga hubungan yang harmonis dapat memberikan pemahaman dan menggugah serta mengajak Keluarga Besar TNI berpartisipasi dalam pertahanan nagara, untuk mengatasi kesulitan rakyat dan mendukung tugas pokok TNI.
Karena system pertahanan yang digunakan bangsa lndonesia bertumpu pada kekuatan TNI sebagai komponen utama dan sumber daya nasional sebagai komponen pendukung. Olehnya melalui kegiatan komunikasi sosial dengan Keluarga Besar TNI nantinya akan didapatkan potensi nasional guna bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dengan system pertahanan rakyat semesta.
Setelah membacakan sambutannya Kasrem 132/Tdl dilanjutkan memberikan materi wawasan kebangsaan tentang Proxy War kepada seluruh peserta yang hadir.
Intinya bagaimana kita mewaspadai ancaman perang non militer. Dimana negara dalam memamfaatkan agen-agennya untuk melakukan propaganda, dan agitasi kenegaraan, sasaran utamanya negara-negara yang berada di dalam garis katulistiwa atau daerah yang beriklim tropis.
Karena daerah semacam ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan manusia seperti energi, air dan pangan. Hal ini terjadi mengingat pertumbuhan jumlah penduduk meningkat pesat, yang tidak sebanding dengan adanya kesediaan sumber daya alam yang jadi kebutuhan manusia.
Negara kita menjadi salah satu incaran bagi negara-negara luar guna memenuhi kebutuhan negara mereka. Kasrem juga mengingatkan untuk sama-sama menjaga keluarga kita dari pengaruh narkoba, pergaulan bebas yang sedang marak, serta pengaruh dari paham ideologi garis keras. (sumber Penrem 132 Tadulako). ***