Bantaeng (deadline-news.com)-Sulsel-Kabupaten Bantaeng kembali mendapat bantuan Rp9 miliar dari pemerintah pusat melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Anggaran itu digunakan pada tahun 2017 untuk 30 sekolah, dalam rangka program rehabilitasi dengan besaran mencapai Rp8 miliar. Ditambah satu sekolah lagi, akan direnovasi dengan anggaran kurang lebih Rp1 miliar.
Dibandingkan tahun 2016, sekolah sasaran yang mendapat bantuan sebanyak tujuh sekolah untuk rehabilitasi, satu sekolah program renovasi dan satu sekolah mendapat bantuan sanitasi.
Sebelum diserahkan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng menyosialisasikan kepada seluruh calon sekolah penerima. Sekadar diketahui, hadir para kepala sekolah dan tim teknis serta perwakilan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Erni Malik.
Tampak hadir pula Indra (Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng), Abd Haris (Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng), Arifuddin (Inspektur Pembantu II pada Kantor Inspektorat Kabupaten Bantaeng).
Erni Malik yang juga putri Bantaeng, mengaku telah lama memfasilitasi bantuan dari pusat sejak 20 tahun silam.
“Alhamdulillah tahun ini kita kembali mendapat bantuan dari Pusat untuk 30 sekolah. Semoga bisa diikuti dengan peningkatan mutu pendidikan di Bantaeng. Saya rasa, dukungan para kepala sekolah sebagai motor penggerak pendidikan dapat meningkatkan mutunya,” tegas Erni sesuai rilis seperti yang dikutip di Rakyatku.com Kamis (10/8-2017).
Menurutnya, prestasi dan penghargaan begitu tinggi dari pusat, bagi Kabupaten Bantaeng dengan bantuan yang terus mengalir.
“Tidak ada kabupaten/kota yang mendapat dua. Tiap tahun mendapat bantuan USB (Unit Sekolah Baru) berturut-turut. Tapi Bantaeng di tahun 2015 dan 2016, dapat dua untuk SD. Untuk tahun ini, sebenarnya pusat mau memberi lagi, tapi takutnya yang lain cemburu. Dan itu diperebutkan oleh 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Dari sisi mutu, Abd Haris membenarkan jika di masa lalu Bantaeng terpuruk di urutan ke 23 dari 24 daerah se-Sulawesi Selatan. Namun terus mengalami peningkatan secara totalitas, diikuti dengan peningkatan prestasi pada beberapa bidang studi.
Bahasa Indonesia misalnya, tahun 2015 pada peringkat 23 naik ke peringkat 14. IPA dari 20 naik ke peringkat 11. Sedangkan Matematika yang sebelumnya dari peringkat 24, meningkat signifikan menjadi peringkat 8. Ketiga Bidang Studi ini merupakan hasil ujian sekolah/madrasah (US/M) tingkat SD/MI.
Dengan bantuan itu, diharapkan dapat memotivasi sekolah, pemerintah, dan masyarakat bisa mengambil peran masing-masing dalam meningkatkan mutu pendidikan. Demikian halnya terhadap keberlangsungan pendidikan dengan menjaga fasilitas yang ada. ***