Operasi Madago Raya gabungan TNI – Polri mengklaim telah menembak mati Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang bermarkas di kawasan hutan Poso di Sulawesi Tengah Sabtu (18/9-2021).
Adalah Ali Kalora bersama 1 orang anak buahnya dinyatakan tewas dalam operasi Madago Raya itu .
Ali Kalora bersama 1 orang anak buahnya melawan petugas dengan melakukan penyerangan, sehingga terjadi kontak senjatan dengan aparat TNI – Polri yang tergabung dalam operasi Madago itu menembak mati ke 2 tokoh perlawanan terhadap aparat negara dan menebar teror ke masyarakat itu.
Bahkan kelompom MIT ini tidak segan-segan membunuh masyarakat sipil yang tak berdaya seperti yang terjadi di beberapa tempat di pedelaman Poso, Sigi dan Parigi Moutong.
Dengan tewasnya 2 orang kelompok MIT di Poso ini, tersisa 4 orang lagi. Akankah mereka dapat ditumpas habis, sehingga tak ada lagi yang menebar teror yang membuat takut masyarakat dan menghabiskan anggaran negara miliyaran rupiah demi menumpas kelompok yang diklaim radikal itu.
Sejak konflik Poso 1998 silam, kelompok yang dicap radikal itu menjadi buruan Negara melalui TNI – Polri. Dan tidak tanggung-tanggung anggaran negara miliyaran rupiah digelontorkan untuk misi operasi menumpas jaringan MIT itu.
Masyarakat berharap dengang operasi Madago Raya ini mampu menumpas habis jaringan MIT pimpinan Ali Kalora itu dan merupakan yang terakhir, sehingga Poso Sulteng bebas dari ancaman teror dan pembunuhan masyarakat sipil.
Selain itu anggaran operasi keamanan yang selama ini miliyaran rupiah yang gelontorkan negara dapat dialihkan ke pembiayaan pembangunan hunian tetap (Huntap) korban bencana alam Gempa Bumi, likui faksi dan tsunami (Genit) di Palu, Donggala dan Sigi.
Serta pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan pemulihan ekonomi ditengah pandemi covid19 ini.
Kita patut memberikan apresiasi yang tinggi bagi TNI – Polri atas keberhasilannya menembak mati 2 pentolan MIT di hutan Poso.
Karena kelompok MIT Poso itu kerab kali mengganggu keamanan dan kedamaian masyatakat di Poso, Sigi dan Parimo.
Kita berharap TNI – Polri dibawah Pimpinan DANREM 132 TADULAKO BRIGJEN TNI FARID MAKRUF, MA dan Kapolda Sulteng IRJEN POL Drs. RUDY SUFAHRIADY dapat menumpas habis anggota MIT Poso setelah pimpinannya tewas dalam baku tembak dengan aparat, menuju Poso bebas teror. Semoga.***