Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Panglima Santri se Indonesia Dr.H.Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si dalam pidatonya dihadapan ribuan Santri dan Ulama di Lapangan Vatulemo Palu Ahad (27/10-2019), menegaskan bahwa tanpa peran santri, ulama dan Kiai dijaman perjuangan, kemerdekaan mustahil diraih.
Jaman perjuangan Santri dan Kiai ikut berjuang merebut kemerdekaan. Ketika itu Santri dan Kiai berkumpul di Jombang. Mereka bersepakat mengusir penjajah dari Indonesia terkhusus diareal pondok dengan radius 80 meter, para Kiai dan Santri berjaga-jaga, bahkan tidak segan-segan memerangi para penjajah itu.
Lima tahun lalu, tepatnya tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai hari Santri. Dan dipayungi dengan undang-undang Santri sejak 2018 sampai sekarang.
“Santri adalah bagian dari pembangunan nasional. Sekitar 75 persen kaum santri yang terlibat dan berperan dalam memakmurkan Bangsa Indonesia. Olehnya Santri harus unggul, berdaya saing dan meningkatkan sumber daya manusianya, melalui balai latihan kerja yang sudah tersedia sekitar 2000an di pesantren-pesantren,”Ujar politisi PKB itu.
Menurut wakil ketua DPR RI itu, sejak pemerintahan Orde Baru 35 tahun, Santri dan Ulama dikriminalisasi, tidak mendapatkan peran. Padahal Santri dan Ulama sangat berjasa bagi kemerdekaan Indonesia.
“Alhamdulilla berkat Reformasi, Santri dan Ulama mendapat perhatian pemerintah, sehingga Santri dan Ulama dapat berperan memajukan dan Memakmurkan Indonesia,”terang Gus Ami.
Peringatan hari Santri se Sulteng yang dipusatkan di Palu, diawali dengan Kemah Santri di Hutan Kota Palu sejak Selasa (22/10-2019) dan diakhiri dengan jalan santai Ahad (27/10-2019) yang dipusatkan di lapangan walikota Vatulemo Palu.
“Kegiatan peringatan hari Santri ini, merupakan gagasan PKB Wilayah Sulteng. Dan diikuti 6 Kabupaten se Sulteng,”kata Ketua DPW PKB Sulteng Amin Takhir dalam laporannya dihadapan Panglima Santri Abdul Muhaimin Iskandar dan ribuan santri dan Ulama se Sulteng.
Amin Takhir memuji pembangunan dan penataan hutan kota Palu oleh Walikota Palu Drs.Hidayat,M.Si. Ia juga menerangkan bahwa berkat dukungan dan bantuan Walikota Hidayat bersama Bupati Sigi Irwan Lapatta seluruh kegiatan hari Santri terlaksana dengan baik.
Dimana walikota Hidayat meminjamkan berbagai fasilitas yang ada di Kota Palu. Sedangkan Bupati Sigi Irwan Lapatta memberikan bantuan dalam bentuk hadiah doorprize berupa sepeda motor.
Hadir dalam jalan Santai dan penutupan peringatan hari Santri itu, Ketua PKB Kota Palu H.Alimuddin Bau, S.Sos, Pemerintah Luwuk Banggai, Walikota Palu Drs.Hidayat, M.Si, Bupati Sigi Muhamad Irwan Lapatta, S.Sos, M.Si dan ribuan santri dari 6 Kabupaten se Sulteng.***