Ilong (deadline-news.com)-Palusulteng-Walikota Palu Drs. H.Hidayat, M.Si nampak hadir pada peletakan batu pertama Pembangunan 1000 Hunian Tetap (Huntap).
Pembangunan Huntap itu diprakarsai oleh Yayasan Budha Tzu Chi, diatas tanah seluas 80 hektare itu, diperuntukan bagi korban bencana Palu. Huntap itu diberi nama perumahan cinta kasih Tzu Chi Tadulako itu, dibangun di wilayah kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore Kota Palu.
Adalah sekretaris Daerah Pemprov Sulawesi Tengah Drs.Hidayat Lamakarate,M.Si yang melakukan peletakan batu pertama pembangunan Huntap itu, dan disaksikan Wali Kota Palu Drs.Hidayat M.Si, Bupati Sigi Drs.Irwan Lapata S.Sos, perwakilan Yayasan Budha Tzu Chi, dan sejumlah pejabat di Jajaran Pemkot Palu.
Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma mengatakan, tahap Pembangunan Huntap ini dimulai hari ini. Ia juga menjelaskan rencananya Yayasan Budha Tzu Chi akan membangun sebanyak 2.000 unit Huntap.
Sasaran pembangunannya ada di 3 lokasi, yaitu Untuk Kota Palu di Kelurahan Tondo dan Kelurahan Duyu, serta Satu Lagi Di Kabupaten Sigi yang Masih dicari lokasinya.
“Duyu kita masih lihat kondisi, berapa jumlah Huntap yang bisa Dibangun. Begitu juga dengan yang di Sigi. Tapi kita tidak hanya bangun rumah Saja, namun termasuk rumah Ibadah, fasilitas pendidikan dan yang lainnya,”akunya.
Ditempat yang sama, Wali Kota Palu Hidayat, mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Budha Tzu Chi, atas bantuan Huntap yang diberikan ke masyarakat kota Palu korban Bencana Palu.
”Perlu saya sampaikan bahwa perjuangan kita dengan Budi Suci hingga hari ini, dan kita bersyukur, akhirnya sudah bisa diletakan Batu pertama pembangunan Huntap ini,”tutur Hidayat.
Hidayat juga mengatakan bahwa, nantinya Huntap ini akan ditempati oleh mereka yang betul-betul merasakan dampak dari Bencana alam itu, atau mereka yang kehilangan tempat tinggal.
”Yang Tterdampak itu ada 13 Kelurahan, kemudian 2 kelurahan yang terkena likuefaksi, itu yang akan kita relokasi ke Huntap ini. Artinya memang masyarakat yang betul-betul masuk di Zona rawan bencana, atau yang biasa kita kenal zona Merah” Jelas Hidayat
Hidayat Juga mengungkapkan ada 4.000 rumah Warga yang rusak akibat bencana 28 September 2018 Lalu. Ia merincikan di Petobo ada 2.700san rumah yang rusak. Sementara di Perumnas Balaroa sekitar 1.400 rumah rusak, dan 300 rumah rusak lainya berada di daerah Teluk Palu yang diterjang tsunami.***