Bang Doel (deadline-news.com)-Morowali-Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali 9-10 tahun lalu, merupakan daerah yang sepi, bahkan boleh dikatakan tempat jin buang anak.
“9-10 tahun lalu, Kecamatan Bahodopi ini, terkhusus desa Labota sangat sepi, dan saya sering menyebutnya daerah Jin buang anak. Namun sekarang dengan masuknya perusahaan tambang PT.IMIP group Bintang Delapan Mineral (BDM), Bahodopi jadi ramai. Ini patut disyukuri,”ujar Bupati Drs.H.Anwar Hafid, M.Si dihadapan masyarakat Desa Labota Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah Ahad sore (9/4-2017).
Seiring ramainya ibu Kota kecamatan Bahodopi dan desa-desa disekitarnya, tidak berbanding lurus dengan penerangan listrik yang ada. Betapa tidak, tiang listrik yang terbuat dari besi berdiri kokoh dan karatan itu, telah dibentangkan kabel listrik, namun tidak ada aliran listrik dari perusahan listrik Negara (PLN).
Kalaupun ada itu hanya Genzet dari perusahaan tambang yang disumbangkan ke Desa, itupun hanya menyalah selama 12 jam, mulai dari pukul 17:00 wita sampai pukul 24:00 wita. Sunggu ironi, negeri Bahodopi yang notabene penghasil dolar, karena perusahaan tambang berskala internasional berada didalamnya. Tapi toh masih “gelap gulita.”
Menyikapi hal itu, Bupati Anwar Hafid telah urung rembung dengan pihak PLN, dan Perusahan tambang PT.IMIP. Hasil urung rembung itu, pihak PT.IMIP menyumbangkan daya sebesar 5 Mega Watt, namun terkendala jaringan. Tapi tahun 2017 ini Insha Allah jaringan listrik sudah masuk ke Kecamatan Bahodopi ini, dan tahun depan 2018 masyarakat dapat menikmati listrik 24 jam.
“Saat ini PLN tengah membangun jaringan, kemudian untuk peningkatan daya dan pembangunan jaringan listrik di Kecamatan Bahodopi Pemda Morowali menganggarkan sebesar Rp, 12 Miliyar, PLN juga lebih dari 10 miliyar dan PT.IMIP 24 miliyar. Ini adalah bentuk kepedulian saya sebagai bupati agar masyarakat saya di Bahodopi ini dapat menikmati listrik 24 jam,”ujar ketua DPD Partai Demokrat Sulteng itu. ***