Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan sebagai salah satu kampung tangguh balla (Rumah) Ewako penyebaran covid19.
Di desa ini tidak ada warganya yang terpapar covid19. Namun demikian masyarakatnya patuh akan himbauan pemerintah.
Mereka menaati protol kesehatan (Protkes) yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
Bahkan setiap rumah-rumah penduduk di desa itu, utamanya di dusun 1 Lombo menyiapkan sabun cuci tangan dan galon besar berisi air bersih di depan rumah masing-masing.
“Tamu wajib mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengir sebelum masuk rumah warga,”kata Kepala Desa Benteng Paremba Muhammad Yusuf menjawab deadline-news.com pekan lalu.
Muhammad Yusuf adalah kepala desa yang sudah dua periode memimpin Benteng Paremba. Selama covid19 Kades M.Yusuf tak henti-hentinya menghibau warganya untuk selalu menaati protkes.
“Sebagai upaya antisipasi penyebaran civid19, kami selalu menghimbau warga menaati protkes. Baik melalui rumah-rumah Ibadah maupun lewat spanduk-spanduk dan pamplet,”jelas Yusuf yang akrab disapa Odding itu.
Desa Benteng Peremba berpenduduk 4.527 jiwa yang terdiri dari 819 kepala keluarga dan laki-laki sebanyak 2.254 jiwa dan perempuan 2.273 jiwa.
Desa itu merupakan perbatasan antara kabupaten Pinrang Sulsel dengan Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulbar.
Desa Ini berada di pegunungan dan lembah Pinrang bagian Utara atau dikenal dengan daerah pattinjo. Potensi Desa itu terbesar pertanian, perkebunan dan air baku.
Bahkan sungai galang-galang/binanga Karaeng yang menjadi batas Sulsel dengan Sulbar itu menjadi salah satu bendungan saluran irigasi terbesar yakni Bendungan Paku.
Di pintu gerbang masuk ke desa Benteng Paremba ini ditulis selamat datang di kampung tangguh covid19 balla (rumah) ewako, dan himbauan selalu menggunakan masker.
Bahkan ada tulisan di jembatan perbatasan antara desa Benteng Paremba dengan Pangaparang kawasan wajib menggunakan masker.
Untuk mengantisipasi agar warganya tidak terpapar covid19, Kades Odding bersama Sekdes Ahmad mewajibkan dilakukan vaksinasi.
Minggu (26/6-2021), warga Benteng Paremba menerima vaksin. Vaksin memang tidak menjamin orang tidak terpapar covid19. Namun vaksin mengurangi resiko ketika terifeksi virus corona.
Misalnya setelah divaksin lalu tiba-tiba terpapar yang tadinya harus dirawat dan diisolasi di Rumah sakit, tapi karena sudah divaksin tak perlu lagi di rawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri di rumah.
Vaksinasi covid19 yang dicanangkan pemerintah sejak April 2021 lalu sudah hampir final.
Vaksinasi civid19 ini walau tidak semua masyarakat mendapatkannya, namun dianggap oleh pemerintah sudah membantu mengurangi resiko penularan virus asal wuhan Cina itu.
Seperti dikutip di VoA Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, mengatakan sejauh ini efektivitas vaksin COVID-19 sudah terbukti dalam upaya menekan risiko kesakitan dan kematian akibat virus corona, seperti halnya vaksin Sinovac.
Namun, ia menekankan bahwa penurunan atau peningkatan kasus COVID-19 di tengah-tengah masyarakat bersifat multifaktor, sehingga tidak bisa hanya dikaitkan dengan faktor vaksin saja.***
