Antasena (Deadline News/koranpedoman.com)-Sigi, Haji Puang Pilan (57) seorang pengusaha ayam petelur di Kabupaten Sigi menjawab Koran Deadline News/koranpedoman.com mengatakan, untuk memulai usaha memelihara ayam petelur, dirinya harus kesabar, tekun, ulet dan rajin. Sebab memelihara ayam petelur lebih rumit dari memelihara anak bayi. Karena mulai dari makanannya, minumannya dan lingkungan kandangnya harus dijaga dan diawasi.
Haji Puang Pilan sudah bertahun-tahun menggeluti usaha ayam petelur di Sigi itu. Dan hasilnya lumayan besar. Bahkan sudah dapat membangun rumah besar, cantik dan mewah. Pilan memelihara kurang lebih 10 ribu ekor ayam petelur. Dan saban hari menghasilkan telur kurang lebih 1 juta butir. Dan harganya juga bervariasi mulai dari Rp, 1000-Rp,1350 perbutir jika dikalikan 1,000,000 butir maka hasilnya perhari bisa mencapai Rp, 1,000,000,000.
Tapi biaya pakannya juga sangat mahal. Setiap hari Pilan harus merogok koceknya Rp, 7,500,000 untuk biaya pakan dan pembersihan lingkungan kandang ayam tersebut. Belum gaji karyawan yang jumlahnya 5-10 orang, yang rata-rata sesuai upah minimum provinsi (UMP). Jadi antara pemasukan dan pengeluaran sangat sebanding. Keluarga haji Pilan ini memang kebanyakan bergelut dibidang binis ayam petelur. ***