Antasena (deadline-news.com)-Palusulteng- Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Kota Palu berunjuk rasa menolak kedatangan Tenaga Kerja ASING asal Wuhan China yang masuk ke Morowali Utara (Morut) sebanyak 352 orang.
Aksi unjuk rasa itu berlangsung Senin (10/5-2021), di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah.
Pasalnya kedatangan TKA China dimasa pendemi dan pelarangan mudik lebaran itu mencederai rasa keadilan dan kemanusiaan warga negara Indonesia.
“Pemerintah terkesan tidak adil dan mezolimi rakyat sendiri,”kata M.Sadik Alhabsi koordinator LS- ADI Sulteng menjawab deadline-news.com Selasa (11/5-2021) via chat di whatsappnya.
Kedatangan TKA bertahap. Kloter pertama terjadi pada 1 Mei 2021 menggunakan pesawat Wings Air dengan membawa penumpang 71 TKA dan 1 TKI.
Kemudian pada kloter kedua menggunakan pesawat Wings Air membawa penumpang 72 TKA.
Mengutip telisik.id — jaringan Suara.com, setelah dilakukan pemeriksaan suhu sesuai protokol kesehatan, sebanyak 143 TKA asal China dan 1 TKI tersebut menuju PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara Sulawesi Tengah dengan tujuan bekerja membangun smelter.
TKA menggunakan kendaraan roda empat. Dari bandara menuju lokasi proyek.
Direncanakan dari 143 TKA yang datang, 54 TKA akan tinggal di PT. GNI.
Sementara 89 TKA akan melanjutkan perjalanan menuju PT. Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) di Kabupaten Konawe.
Pada hari Rabu (5/5/2021) kembali tiba kloter pertama pesawat Wings Air dengan 72 orang penumpang, dan kloter kedua dengan 71 orang penumpang, kloter ketiga dengan penumpang 66 orang.
Dengan demikian total TKA yang tiba sebanyak 352 orang.
Sementara itu terkait 89 TKA yang akan melanjutkan perjalanan ke Sultra, Humas Kantor Imigrasi Kelas I Kendari, Muhammad Keti, membenarkan TKA tersebut tiba di Morowali, namun tidak membenarkan TKA itu akan ke Sultra. ***