Antasena (deadlinews.co)-Palu-Pasangan bakal calon (balon) gubernur Ahmad Ali – Abdul Karim Al Jufri bede 4,6 persen simulasi tiga pasang kandidat balon gubernur sulteng 2024, yakni Ahmad Ali – Abdul Karim Al Jufri (30,8) persen, Anwar Hafid – Renny A Lamadjido (26,2) persen dan Rusdy Mastura – Mohamad Irwan Lapatta (24,3) persen. Dari perolehan hasil simulasi diatas terlihat perbedaan 4,6 persen antara Ahmad Ali – Abdul Karim Al Jufri dengan Anwar Hafid – Renny A Lamadjido.
Bila Pemilihan Gubernur-wakil gubernur sulawesi tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju hanya tiga pasangan calon, yakni Ahmad M Ali – Abdul Karim Al-Jufri vs Anwar Hafid – Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura – Mohamad Irwan Lapatta, maka pasangan Ahmad M Ali lebih mendapat dukungan dibanding dua pasangan lainnya.
Demikian temuan survei SMRC bertajuk “Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah” yang dirilis pada Rabu, 22 Mei 2024.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada calon yang definitif. Partai-partai politik masih melakukan penjaringan calon dan saling menjajaki kemungkinan kerja sama atau koalisi. Namun demikian, sudah ada sejumlah nama tokoh yang diberitakan akan maju bertarung dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah.
Di Provinsi Sulawesi Tengah ada tiga partai yang punya kursi paling banyak hasil Pemilu DPRD, yakni NasDem, Demokrat, dan Golkar. Partai NasDem disebut-sebut akan mencalonkan tokohnya Ahmad M Ali. Demokrat akan mengusung Anwar Hafid. Golkar masih mempertimbangkan sejumlah nama, di antaranya Mohamad Irwan Lapatta. Bagaimana peluang ketiga tokoh tersebut?
Bila Pemilihan Gubernur diadakan ketika survei dan yang maju ada tiga nama, Ahmad M Ali vs Anwar Hafid vs Mohamad Irwan Lapatta, Ahmad M Ali mendapat dukungan 33.9%, kemudian Anwar Hafid 29.6%, dan Mohamad Irwan Lapata 12%. Yang belum tahu sekitar 24.5%.
Dalam simulasi 3 nama tersebut, Ahmad M Ali dan Anwar Hafid bersaing sangat ketat dengan selisih hanya sekitar 4.3%, sementara Mohammad Irwan Lapatta terlihat masih kurang kompetitif dibanding kedua lawannya tersebut.
Nama lain yang juga banyak diberitakan akan maju sebagai calon gubernur adalah incumbent Rusdy Mastura. Bagaimana peluang Rusdy dalam Pemilihan Gubernur Sulteng kali ini?
Bila yang bersaing Ahmad M Ali vs Anwar Hafid vs Rusdy Mastura, dalam simulasi 3 nama ini Ahmad M Ali mendapat dukungan 29.7%, kemudian Anwar Hafid 28.9%, dan Rusdy Mastura 20.2%. Yang belum tahu sekitar 21.3%.
“Dari dua skenario 3 calon ini terlihat bahwa persaingan ketat terjadi antara Ahmad M Ali dan Anwar Hafid. Selisih keduanya hanya 0.8-4.3% tergantung komposisi calon yang bersaing,” kata Deni.
Rusdy Mastura berada di bawah Ahmad M Ali dan Anwar Hafid dengan jarak sekitar 8.7-9.5%. Sementara Mohamad Irwan Lapatta terlihat paling kurang kompetitif.
Selanjutnya, survei ini juga mengukur kekuatan elektoral pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Meskipun skenario pasangan calon gubernur-wakil gubernur masih sangat terbuka, namun telah ada beberapa indikasi kemungkinan pasangan.
Ahmad M. Ali disebut-sebut akan berpasangan dengan tokoh Gerindra Abdul Karim Al Jufri. Anwar Hafid kemungkinan akan berpasangan dengan kader PKB Reny A. Lamadjido. Lalu ada juga yang menyebut Rusdy Mastura bisa saja berpasangan dengan Mohamad Irwan Lapatta.
Bagaimana kecenderungan preferensi pemilih terhadap kombinasi pasangan tersebut?
Dalam simulasi 3 pasangan, hasil survei menunjukkan pasangan Ahmad M Ali – Abdul Karim Aljufri meraih dukungan 30.8%, kemudian Anwar Hafid – Reny A Lamadjido 26.2%, dan Rusdy Mastura – Mohamad Irwan Lapatta 24.3 %. Yang belum tahu sekitar 18.8%.
Menurut Deni, hasil dari simulasi pasangan ini konsisten dengan simulasi tanpa pasangan secara urutan. Ini berarti calon gubernur lebih punya kontribusi elektoral dibanding calon-calon wakil gubernur.
Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah masih cukup lama (6 bulan lagi). Sementara pemilih pada umumnya (58%) baru akan menentukan pilihan ketika waktu pilkada sudah dekat, yakni dalam beberapa minggu menjelang pilkada hingga pada hari-H.
Karena itu, kata Deni, dukungan pemilih kepada calon diperkirakan masih dinamis, bisa berubah, tergantung kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon hingga pilkada diadakan.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sulawesi Tengah yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut. Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ±2% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber group whatsapp DMI Sulteng. ***