Posisi incumbent pada pemilihan walikota (Pilwakot) Palu 27 November 2024, Hadianto Rasyid masih sangat kuat.
Pasalnya sejumlah prestasi telah ditorehkan kurun waktu 4 tahun belakangan ini.
Yang paling menonjol penanganan kebersihan kota Palu. Walaupun masih terdapat beberapa wilayah blepotan saat musim penghujan, namun secara umum kota Palu “sudah bersih”.
Bayangkan puluhan armada pengangkut sampah disiapkan pemerintah kota Palu dibawah komando Hadianto Rasyid untuk melayani pengangkutan masyarakat di setiap RW/RT di kelurahan se kota Palu.
Makanya tidak heran jika kementerian lingkungan hidup mengganjar walikota Palu Hadianto Rasyid dengan piala ADIPURA kategori kota kecil bersih bersamaan beberapa daerah se sulteng yakni Parigi Moutong dan Morowali.
Yang pasti wali kota Palu Hadianto mampu mengajak dan mendorong masyarakat berpartisipasi dalam kebersihan kota Palu sekalipun harus membayar Rp, 35 ribu perbulan setiap rumah.
Kalau Rp 35 ribu X 300,000 rumah, maka setiap bulan pemkot Palu memperoleh Rp, 10,500,000,000 (sepuluh miliyar lima ratus ribu) perbulan. Kalau dikali 12 bulan maka setiap tahun mencapai Rp, 120,000,000,000.
Artinya memang lebih dari cukup untuk membiayai penanganan kebersihan kota kecil sekelas kota Palu. Disamping kesadaran masyarakat yang tinggi sekalipun terkesan terpaksa dengan berbagai ancaman Punishment.
Walikota Palu Hadianto Rasyid mampu meyakinkan masyarakatnya dengan kerja nyata, sehingga lambat laun masyarakat sadar akan partisipasinya membangun dan membersihkan kota bersama pemerintah.
Karena memang tanpa dukungan masyarakat mustahil periode pemerintahan manapun tidak akan berhasil.
Keberhasilan Hadianto Rasyid menorehkan prestasi kebersihan kota tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan dalam kurun waktu empat tahun.
Tapi begitu banyak tantangan dan makian dari berbagai pihak. Apalagi dengan kebijakan memungut retribusi kebersihan dari masyarakat.
Prestasi lainnya Hadianto Rasyid telah membebaskan lokasi tempat pembungan sampah akhir (TPA) di Kawatuna 5 hektar dari 11 hektar dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota Palu tahun 2023 kemarin kurang lebih Rp, 9,8 miliyar.
Dengan demikian masih tersisa 6 hektar yang akan dibebaskan. Sisa 6 hektar TPA yang belum dibebaskan itu akan kolaborasi pemerintah kota Palu dengan pemprov sulteng untuk pembiayaannya.
Semoga kota Palu yang kita cintai makin maju dan berkembang seiring dengan waktu dan perkembangan peradaban teknologi. ***