Antasena (deadlinews.co) – Palu – Dalam rangka mempererat hubungan silaturahmi, kebersamaan, persaudaraan dan persahabatan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menggelar makan siang bersama.
Adapun kegiatan makan siang bersama dan sambung silaturahmi ini, digelar pada salah satu rumah makan yang ada di Kota Palu, yakni rumah makan Borobudur. Selasa, (17/12/2024).
Acara tersebut diprakarsai oleh Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Pemberdayaan Daerah, dan Tata Kelola Perusahaan Kadin Sulawesi Tengah, Dr. Ir. Theo Kristian Selleng, M.M.
Dengan Suasana hangat dan penuh kekeluargaan, para tamu undangan menikmati santap siang bersama sambil berbincang mengenai perjalanan organisasi sepanjang tahun ini, termasuk tantangan dan capaian yang telah diraih.
“Kegiatan ini untuk memupuk silaturahmi dalam dinamika organisasi kita yang sedang terjadi,” kata Kristian Selleng.
Untuk diketahui, Kamar Dagang dan Industri di tingkat pusat baru-baru ini menghadapi kisruh terkait dualisme kepemimpinan dalam tubuh organisasi independen tersebut.
Adanya kisruh dualisme kepemimpinan yakni antara kubu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie yang memperebutkan kursi Ketua Umum .
Perebutan kursi Ketua Umum Kadin terjadi usai digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub Kadin 2024 yang digelar pada Sabtu (14/9/2024).
Soal kisruh yang terjadi di tubuh Kadin tingkat pusat, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Pemberdayaan Daerah, dan Tata Kelola Perusahaan Kadin Sulawesi Tengah, Theo Kristian Paselleng menyebut hal tersebut sebagai suatu hal yang wajar dalam organisasi.
“Kalau soal organisasi, tidak ada sebuah organisasi di dunia ini yang tidak ada dinamikanya. Sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi, saya mau mengatakan bahwa dinamika itu biasa. Sedang revolusi saja, Bung Karno bilang itu biasa,” kata Kristian Selleng.
Kristian juga menegaskan bahwa kisruh yang terjadi di Kadin tingkat pusat tidak terlalu berpengaruh pada tingkat daerah, secara khusus di Sulteng.
“Soal dinamika itu kita tunggu saja seperti apa dan siapa hasilnya, karena sesungguhnya yang sekarang ber soal itu adalah di Jakarta, bukan di daerah. Kalau besok lusa di Jakarta damai, otomatis daerah aman,” kata Kristian Selleng.
Sebagai refleksi pergantian tahun, Kristian juga menyebut beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah bagi Kadin Sulteng ke depan, salah satunya yakni peran pengusaha lokal dalam investasi di Sulteng yang terus mengalami perkembangan.
Ia menilai keuntungan investasi, khususnya pada sektor pertambangan di Sulteng hanya dinikmati oleh pengusaha dari luar Sulteng.
“Padahal apa yang didapat oleh pengusaha Sulawesi Tengah itu nol, yang mendapatkan barang (keuntungan) itu adalah pengusaha dari luar.,” lanjut Kristian.
Untuk itu, Kristian berharap dalam peralihan kepemimpinan Gubernur Sulteng di tahun 2025, ada sinergi yang terjalin antara Kadin Sulteng dengan Pemerintah Provinsi dalam membangun peran serta pengusaha lokal dalam mengelola investasi kekayaan alam di Sulteng.
“Jadi kita harapkan ada ketua yang menjembatani itu, duduk persoalannya itu adalah bagaimana pengusaha lokal itu mendapat tempat yang kayak, jangan kita menang nama, tapi tidak ada apa-apa,” seru Kristian.
Menutup, Kristian berharap di antar anggota Kadin Sulawesi Tengah tidak terjadi riak-riak terkait kisruh di tubuh Kadin pusat, serta menunggu keputusan akhir nantinya.
“Saya mengharapkan, yah kita calling down saja, menunggu mekanisme yang terjadi, seperti apa hasilnya, kita patut ikut terhadap hasil apapun yang terjadi,” tutup Kristian.
Acara silaturahmi Kadin Sulteng tersebut turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting dan pejabat daerah di Sulawesi Tengah, termasuk perwakilan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat.***
