Siang itu Sabtu (10/2-2024), di hotel BW Coco jalan Basuki Rachmat kota Palu dua tokoh sulawesi tengah bertemu satu meja yakni Anwar Hafid dengan Rusdy Mastura dalam acara resepsi pernikahan Nabilla Nur Wiranti putri penjabat bupati Morowali Ir.H.Rachmansyah Ismail, MP, M.Agr.
Anwar Hafid adalah anggota DPR RI dari partai Demokrat dan Rusdy Mastura yang akrab disapa kak Cudy Gubernur Sulawesi Tengah periode 2020-2025 yang diusung Partai Nasdem, Demokrat, PKB, Hanura dan beberapa partai lainnya.
Keduanya digadang-gadang akan maju pada pemilihan umum kepala daerah serentak 27 November 2024 mendatang. Apakah mereka akan berhadap-hadapan pada Pilkada tahun ini ataukah berpasangan? Entahlah.
Yang pastinya jika Anwar Hafid ingin aman menuju Pilgub Sulteng bila Cudy masih maju sebagai incumbent, maka Anwar Hafid mestinya mundur satu langkah yakni bersedia diposisi orang kedua atau wakil dari Cudy dengan tagline “Cuan”.
Artinya jika Cudy melamar Anwar maka itu adalah peluang besar dan tidak perlu terlalu kerja keras, karena Cudy bagaimanapun dia adalah incumbent dan masih tinggi elektabilitasnya dan kebanyakan masyarakat sulteng masih menyukainya.
Namun selama ini Anwar Hafid masif bergerak kemana-mana menemui masyarakat dalam berbagai kegiatan membawa dan memperkenalkan Renny A Lamadjido (wakil walikota Palu) sebagai bakal calon pendampingnya pada Pilgub 2024 mendatang.
Lalu pertemuan dan duduk semeja pada acara resepsi pernikahan itu, apakah signal jika Cudy – Anwar akan berpasangan di Pilkada serentak itu?
Dan bagaimana nasib Renny A Lamadjido bila benar Rusdy Mastura – Anwar Hafid berpasangan pada Pilkada 2024 itu?
Akankah Anwar Hafid meninggalkan Renny dan rela diposisi wakil Gubernur mendampingi Rusdy Mastura yang akrab disapa Cudy itu?
Roda politik menuju Pilkada serentak 27 November 2024 masih berputar. Isu-isu politik lokal masih sangat dinamis.
Cudy pada pilkada 2020 lalu berpasangan dengan Ma’Mun Amir dari wilayah timur. Secara geopolitik perpadua lembah Palu dengan wilayah timur sulteng itu mampu memenangkan pasang Cudy – Ma’mun melawan Moh. Hidayat Lamakarate – Bartholomeos Tandigala.
Tapi apakah Cudy tidak lagi berpasangan dengan Ma’mun Amir pada periode keduanya? Jika tidak lagi, dan Anwar tetap maju sendiri berpasangan dengan Renny, maka ada beberapa alternatif tokoh politik dan birokrasi dari wilayah timur yang memiliki kans mendampingi Cudy.
Sebut saja salah satu diantaranya Ir.H.A Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP yang saat ini penjabat bupati Morowali dan juga Kepala Sidinas energi sumber daya mineral (ESDM) Sulteng berpotensi mendampingi Cudy pada kontestasi Pilkada serentah tahun ini.
Dalam dunia politik praktis semua kemungkinan bisa terjadi. Kemungkinan pecah kongsi antara Cudy – Ma’mun bisa saja terjadi. Apalagi jika Ma’mun akan maju sendiri dengan menggunakan partai Nasdem tinggal mencari tokoh lembah palu jadi pasangannya.
Ma’mun Amir – Hidayat Lamakarate atau sebaliknya Hidayat Lamakarate – Ma’mun Amir dengan partai pengusung Nasdem berkoalisi PDIP.
Sementara Anwar Hafid – Renny dapat dipastikan akan diusung Partai Demokrat berkoalisi PKB. Lalu Rusdy Mastura akan berpasangan dengan Rachmansyah Ismail jika Anwar tetap menggandeng Renny dengan partai pengusung Gerindra dan partai lainnya.
Tapi kalau Cudy memilih tidak maju dan memberi kesempatan yang lain untuk berkontestasi, maka dapat dipastikan kontestasi politik lokan akan berlangsung seru dan “panas”.
“Akankah Cudy maju lagi di Pilgub 2024 ini, kita nantikan jawabannya.” ***