Ardi Jafar (koranpedoman),SIGI-Sulteng-Tepatnya Kamis 11 Desember 2014, Kantor Bupati Sigi yang baru di Desa Bora Kecamatan Sigi Biromaru resmi dibuka dan mulai dioperasikan sebagaimana janji bupati sigi Aswadin Randa Lembah beberapa pekan yang lalu.
Dalam pembukaan tersebut, Bupati Sigi, Aswadin Randa Lembah menyatakan kesyukurannya sebab kesempatan yang telah dinantikan telah terwujud sesuai harapan, dengan semangat ini, Bupati meminta seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya para pejabat eselon dapat lebih memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana berkobarnya semangat saat pindah ke kantor yang baru .
“Kita harus bersyukur karena kantor bupati baru yang selama ini dinanti-nanti akhirnya dapat ditempati. Sekarang fasilitas di kantor bupati lebih lengkap, tapi ini harus menjadi semangat baru juga bagi seluruh PNS, khususnya di bagian sekretariat daerah untuk lebih giat bekerja. Saya minta pelayanan kepada masyarakat juga harus lebih baik,” ungkap Aswadin mengawali sambutannya.
Pada syukuran kantor bupati baru itu juga sekaligus menandai kembalinya Bupati Aswadin berkantor dimana beberapa bulan sebelumnya ia istirahat karena sakit.
“Saya juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sigi, karena sakit yang saya alami membuat saya tidak bisa menjalankan pekerjaan sebagai bupati. Namun meski belum fit, saya tetap berusaha melawan penyakit ini dan kembali bekerja mengabdi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Syukuran kantor bupati baru ini juga dirangkaikan dengan konsultasi serta diskusi bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI dan Anggota DPR RI Dapil Sulteng, Muhidin Muhammad Said yang sedang melakukan kunjungan kerja pada masa reses.
“Saya mengapresiasi kantor bupati baru ini sebagai suatu wujud perkembangan daerah Sigi yang lebih baik. Tentu saya berharap pelayanan birokrasi lebih maksimal. Saya pun berharap hal ini akan seiring dengan perkembangan pola pikir masyarakat Sigi yang lebih maju. Semoga perkembangan Sigi berbanding lurus pula dengan meningkatnya skala keamanan dan kenyamanan di daerah ini,” tutur Muhidin.
