Andi Attas Abdullah (deadline-news.com)-Palusulteng-Kembali terjadi pasien yang meninggal dunia (MD) diambil keluargannya di RSUD Buol.
Pasien covid19 yang diambil keluarganya secara paksa itu merupakan kejadian kali kedua, setelah sebelumnya terjadi hal serupa.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura sangat menyangkan Kejadian kali kedua di RSUD Buol tepatnya Jum’at (20/8-2021).
Dengan beredarnya rekaman Vidio Pengambilan paksa Pasien meninggal di di RS. Buol, setelah diminta penjelasan dari Direktur RS Mokoyuri Buol dr. Aryanto menjelasakan kejadiannya, bahwa pasien bernama Vikky umur 16, Pasien Luka Robek akibat tusukan warga di Desa Kokobuko kec. Tiloa.
Tetapi setelah dirawat selama 15 menit Pasien Meninggal dunia, akibat kekurangan darah.
“Karena terjadi pendarahan hebat akibat luka tusukan, selanjutnya petugas Covid RS meminta persetujuan keluarga untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan.
Dan orang tua almarhum sudah menyetujui, tetapi diminta menunggu keluarga sebentar,”jelas dr.Aryanto.
Menurut Aryanto keluarga yang ditunggu sudah membawa massa yang sangat banyak dan memaksa mengambil dan membawa Almarhum secara paksa.
“Pemerintah saat ini masih melakukan negosiasi agar keluarga dapat mengikuti Himbauan Pemerintah,”tutur Haryanto.
Sementara itu diperoleh informasi dari biro humas dan protokol (Humptov) Sulteng menyebutkan ada juga kejadian serupa di Kabupaten Poso. Tetapi sampai berita ini dipublis belum bisa dihubungi petugas satgas Poso.
Kata biro Humprov dalam rilisnya mengatakan Gubernur Rusdy Mastura sangat menyangkan kejadian ini bisa kembali terulang.
Gubernur Sulteng yang akrab disapa Cudy itu meminta Bupati untuk dapat menyelesaikan permasalan tersebut dengan cara persuasif.
Dan Bupati diminta untuk melakukan koordinasi dengan TNI – Polri untuk melakukan himbauan kepada masyarakat agar dapat mematuhi protokol kesehatan.
“Masyarakat demgan pemerintah dan semua pihak mari saling gotongroyong untuk menjaga keluarga dan sesama dengan cara taati protokol kesehatan,”ajak Gubernur Cudy. ***